Jakarta Harga emas akhirnya mencapai tonggak sejarah dengan menembus angka USD 3.000 per ons, mencerminkan tren bullish yang kuat di pasar logam mulia.
Pada awal pekan kedua Maret 2025, harga emas dunia di pasar spot dibuka di USD 2.913,63 per ons dan bertahan stabil di atas USD 2.900 sebelum mengalami sedikit koreksi pada Senin sore ke kisaran USD 2.880.
BACA JUGA: Jangan Salah! Segini Kadar Karat Emas yang Diakui Standar Nasional Indonesia
BACA JUGA: Jelang Lebaran 2025, Pasar Emas Cikini Diserbu Pembeli
BACA JUGA: Apa yang Dimaksud Karat dalam Emas? Berikut Penjelasannya
BACA JUGA: Cek Harga Emas Antam (ANTM) Hari Ini 16 Maret 2025
Baca Juga
-
Amankan Hartamu! Panduan Lengkap Menabung Emas di Rumah dan Bank
-
Investasi Emas: Lebih Untung Beli Tunai atau Kredit?
-
Harga Emas Antam Lebih Mahal Rp 2.000 Hari Ini 17 Maret 2025, Cek Rinciannya
Survei Mingguan Kitco News menunjukkan mayoritas analis dan pedagang ritel masih optimis harga emas akan terus naik.
Prediksi Analis
Adrian Day, Presiden Adrian Day Asset Management, menegaskan bahwa tren ini didukung oleh pembelian agresif dari bank sentral.
Pembelian bank sentral yang kuat terus berlanjut, dan emas akan bergerak di atas USD 3.000. Angka bulat itu bukan penghalang bagi pembeli asing yang menentukan harga emas dalam mata uang mereka sendiri, katanya, dikutip dari Kitco News, Minggu (16/3/2025).
Meski demikian, ada perbedaan pendapat di kalangan analis mengenai pergerakan emas dalam waktu dekat. Rich Checkan, Presiden dan COO Asset Strategies International, memperkirakan adanya aksi ambil untung sebelum harga kembali naik.
Setelah mencapai USD 3.000, saya perkirakan akan ada koreksi sebelum kita menyerang level ini lagi, ujarnya.
Sebaliknya, Darin Newsom, analis pasar senior di Barchart.com, melihat situasi global sebagai pendorong utama harga emas. Menurutnya, baik analisis fundamental maupun teknis tidak terlalu relevan saat ini. Emas adalah aset safe haven ketika ekonomi dan politik global berada dalam pergolakan.