Jakarta, wmhg.org Indonesia – Minat investor asing untuk mengakuisisi perusahaan pembiayaan Indonesia masih berlanjut. Terbaru, dilaporkan ada 5 multifinance yang tengah dibidik asing.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman mengatakan, Saat ini terdapat 5 perusahaan pembiayaan yang sedang dalam proses akuisisi.
(Kelimanya) berasal dari Negara Jepang, Korea Selatan, dan Hong Kong, kata Agusman dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, (21/2/2023).
Baca:
Bunga Fintech Turun, AFPI: Target Pertumbuhan Kredit 2024 Melambat
Adapun nilai transaksi akuisisi dari kelima perusahaan pembiayaan tersebut mencapai Rp13,8 Triliun.
Mengingatkan saja, terdapat beberapa nama perusahaan yang santer dalam proses akuisisi ini sebelumnya. Misalnya, Woori Card asal Korea yang membeli Batavia Finance (BPFI). Lalu perusahaan Jepang Mizuho yang mencaplok PT Verena Multi Finance Tbk. (VRNA), dan Singapore termasuk grup Mouladin yang membeli PT Pro Car International Finance dan mengubahnya menjadi PT Moladin Finance Indonesia (Mofi).
Terakhir, perusahaan yang tengah melakukan proses akuisisi adalah oleh perusahaan finansial raksasa asal Jepang, Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG), serta emiten Adira Dinamika Multifinance (ADMF). Keduanya ingin mencaplok PT Mandala Multifinace (MFIN).
Bank Danamon yang menjadi anak usaha Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) membidik proses akuisisi MFIN oleh MUFG dan ADMF akan rampung pada semester I-2024.
Target tersebut mundur dari target sebelumnya, yakni awal tahun ini. Direktur Utama PT Adira Finance Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) atau Adira Finance, I Dewa Made Susila menyampaikan bahwa saat ini akuisisi sedang dalam proses menunggu persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Proses akuisisi menjelang tahap akhir, masih menunggu subjek dari approval-nya OJK, kata Made pada Paparan Kinerja Bank Danamon 2023 secara virtual, Senin (19/2/2024).