wmhg.org – JAKARTA. Emiten properti PT Ciputra Development Tbk (CTRA) dan PT Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN) kompak tidak merencanakan pembangunan mal baru tahun 2025.
Direktur CTRA Harun Hajadi menyampaikan, Perusahaan masih memasuki tahap mendesain mal yang diproyeksi bakal dibuka pada 2027.
Tahun depan kami tidak ada proyek baru di bidang mal, yang sedang didisain ada dan sudah taraf final. Kemungkinan pembukaan di tahun 2027, papar Harun saat dihubungi oleh Kontan, Minggu (15/12).
Baca Juga: Metropolitan Land (MTLA) Fokus Kembangkan Mal Eksisting di 2025
Harun masih menutup lokasi pembangunan mal baru tersebut. Namun demikian, CTRA mencatat bahwa semua mal yang dikelolanya mencetak angka okupansi yang relatif baik. Tingkat keterisian mal di atas 90% di antaranya Ciputra Seraya Mall, CitraGran Mall Ciputra Mall & Hotel Jakarta dan Ciputra Mall & Hotel Semarang.
Harun menyebutkan untuk Ciputra World Surabaya Mal tingkat okupansinya saat ini berada di angka sekitar 89%, dengan penambahan 38 tenant baru yang direncanakan sejak November lalu.
Tidak hanya itu, Perusahaan juga memperhatikan adanya kenaikan trafik pengunjung sebesar sekitar 20% dibandingkan dengan tahun 2022 di akhir masa Pandemi Covid-19.
Sepertinya, pengunjung sudah kembali ke mal sebagai tempat healing dan rekereasi belanja dan lainnya. Terutama untuk keluarga yang mempunyai anak-anak kecil, papar Harun.
Senada, Plaza Indonesia (PLIN) juga menuturkan hingga saat ini belum memiliki proyek mal baru.
Dapat kami sampaikan bahwa saat ini kami belum ada proyek mal baru, tutur Umbas Rombe, Corporate Secretary PLIN kepada Kontan.
CTRA Chart by TradingView
Mengenai angka okupansi mal, Umbas mengatakan belum memiliki datanya. Asal tahu saja, PLIN merupakan pemilik hotel Grand Hyatt Jakarta, mal Plaza Indonesia, dan gedung perkantoran The Plaza.
Adapun entitas anak PLIN antara lain PT Sarana Mitra Investama (SMI) yang memiliki anak perusahaan yaitu PT Plaza Lifestyle Prima (PLP). Sementara PT Plaza Indonesia Mandiri (PIM) dan entitas anak perusahaannya merupakan manajemen kunci di PLIN.
Sementara itu, pada kuartal III 2024 lalu Plaza Indonesia berhasil mencatatk kenaikan pendapatan 7% menjadi Rp1,01 triliun.Sebelumnya, pendapatan PLIN sebesar Rp1,35 triliun. Namun, laba periode berjalan PLIN menurun 2,88% menjadi Rp401,22 miliar dari periode sebelumnya sebesar Rp412,14 miliar.n
Sejumlah kontributor pendapatan PLIN berasal dari beberapa lini usaha yang dimiliki perusahaan properti dan real estate tersebut.
Di antaranya adalah pendapatan sewa seperti pusat perbelanjaan, perkantoran, dan hotel dengan total Rp452,27 miliar. Pendapatan ini meningkat 5,67% dari sebelumnya sebesar Rp427,06 miliar.
PLIN Chart by TradingView
Kemudian, pendapatan PLIN seperti hotel dan service charges masing-masing sebesar Rp358,38 miliar dan Rp152,45 miliar. Pendapatan ini meningkat 8,61% dan 2,90% dari periode sebelumnya yang masing-masing sebesar Rp329,97 miliar dan Rp148,17 miliar.
Adapun pendapatan operasional lainnya berasal dari promosi sebesar Rp29,24 miliar dan parkir sebesar Rp21 miliar. Pendapatan ini mengalami fluktuasi dari periode sebelumnya, masing-masing naik 44,25% di lini promosi dan turun 2,32% di lini parkir sebesar Rp20,28 miliar dan Rp21,5 miliar.
Terakhir, PLIN meraih peningkatan signifikan dari pendapatan kontrak dengan pelanggan sebesar Rp561,08 miliar. Pendapatan ini meningkat 8,26% dari periode sebelumnya sebesar Rp519,94 miliar.
Selanjutnya: Modalku Ungkap Sejumlah Penyebab yang Bisa Membuat TWP90 Meningkat
Menarik Dibaca: Cara Tikus Berkembang Biak Bisa Hasilkan 56 Anak Dalam Satu Tahun!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News