wmhg.org – JAKARTA. Grup Djarum terus melebarkan sayap bisnisnya di luar industri rokok. Kali ini, konglomerasi milik Keluarga Hartono ini merambah bisnis food and beverage (F&B) melalui akuisisi restoran Bakmi GM.
Melansir Dealstreet Asia, Grup Djarum disebut telah resmi mengakuisisi 85% saham PT Griya Mie Sejati, perusahaan yang menjadi induk dari Bakmi GM. Nilai akuisisi tersebut berkisar Rp 2 triliun sampai Rp 2,4 triliun.
KONTAN mencoba mengonfirmasi isu akuisisi tersebut kepada Corporate Communication Manager Grup Djarum Budi Darmawan. Dia tidak membantah isu itu, namun enggan berkomentar lebih lanjut.
Terlepas dari itu, Budi mengaku bukan mustahil Grup Djarum akan kembali melakukan ekspansi bisnis di sektor F&B atau sejenisnya pada masa mendatang.
Kami mengalir saja (untuk rencana ekspansi), ujar dia singkat, Senin (9/12).
Dikutip dari situs resminya, Bakmi GM merupakan restoran bakmi yang berdiri sejak 1959 dengan nama awal Bakmi Gajah Mada. Restoran cabang pertama Bakmi GM hadir di Melawai pada 1971.
Saat ini, Bakmi GM memiliki outlet-outlet yang tersebar di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, dan Bali. Restoran ini kini melayani lebih dari 30.000 pelanggan per hari.
Sebelum akuisisi Bakmi GM, sebenarnya Grup Djarum sudah cukup akrab dengan industri yang berkaitan dengan makanan-minuman.
Pada 2018 lalu, Grup Djarum membentuk PT Sumber Kopi Prima yang merupakan produsen Kopi Tubruk Gadjah dan Delizio Caffino. Perusahaan ini memiliki dua pabrik yang berlokasi di Kudus, Jawa Tengah dan Mojokerto, Jawa Timur.
Selain itu, Grup Djarum juga memiliki PT Savoria Kreasi Rasa yang memproduksi berbagai produk makanan dan minuman seperti permen merek Fox's dan Shot serta minuman isotonik Hydro Plus. Produk-produk ini dibuat di dua pabrik yang berada di Cikupa, Banten dan Bogor, Jawa Barat
Di luar bisnis F&B, baru-baru ini juga Grup Djarum melalui PT Lingkarmulia Indah melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement senilai Rp 2,25 triliun di PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) sebagai pengelola e-commerce Blibli.
Sebagai catatan, 51% saham Lingkarmulia Indah digenggam oleh Robert Budi Hartono sedangkan 49% sisanya dimiliki oleh Bambang Hartono. Agenda private placement ini telah dieksekusi pada pertengahan Oktober 2024 kemarin.
Platform Blibli sendiri terintegrasi dengan beberapa entitas usaha Grup Djarum lainnya dalam satu ekosistem, seperti Tiket.com, Ranch Market, Dekoruma, Bank Central Asia (BCA), hingga Cermati.
Potensi Usai Akuisisi
Sementara itu, Pengamat Pasar Modal sekaligus Direktur Avere Investama Teguh Hidayat menilai, Grup Djarum tampak melihat potensi besar pada Bakmi GM.
Industri F&B, khususnya restoran cepat saji, sebenarnya sedang tertekan. Namun, faktor pemicunya lebih disebabkan oleh aksi boikot masyarakat yang menyasar beberapa merek global tertentu.
Bakmi GM yang merupakan merek lokal tidak terdampak oleh aksi boikot, bahkan menjadi pilihan alternatif bagi para konsumen. Merek ini juga sudah mapan dan cabangnya ada di banyak daerah, kata Teguh, Senin (9/12).
Dia juga menyebut, Grup Djarum diuntungkan dengan keberadaan platform Blibli yang mampu mengintegrasikan berbagai produk dan layanan jasa dari berbagai entitas usaha konglomerasi tersebut.
Bukan tidak mungkin Bakmi GM turut digabungkan dalam ekosistem bisnis lewat Blibli.
Jadi pelanggan dapat memesan Bakmi GM lewat aplikasi Blibli, imbuh dia.
Sebagaimana konglomerasi pada umumnya, Grup Djarum diperkirakan akan melanjutkan ekspansi bisnis di sektor F&B atau sejenisnya.
Grup Djarum diyakini akan lebih cermat dalam melakukan ekspansi di sektor tersebut dan berpotensi mengambil segmentasi pasar yang berbeda dengan kompetitor lainnya.
Hal ini dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi nasional yang masih diliputi tantangan pelemahan daya beli masyarakat hingga potensi persaingan pasar pada masa mendatang.
Saya pikir Grup Djarum akan terus ekspansi mengingat modal mereka sangat melimpah, tandas Teguh.
Selanjutnya: Belum Akhir Tahun, Penyaluran LPG 3 Kg Sudah Overkuota
Menarik Dibaca: Lebih dari 850.000 Tiket Kereta Terjual untuk Periode Nataru, Ini Rute Favorit
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News