Jakarta, wmhg.org Indonesia – PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) akan menerbitkan saham baru yang akan dikonversiĀ dengan utang senilai US$ 32,87 juta (Rp 437,19 miliar).
Direktur Keuangan Energi Mega Persada Erdoardus Windoe menyebutkan terdapat lima kreditur yang akan menerima saham konversi ini. Nantinya jumlah saham yang akan diterbitkan adalah sebanyak 4,20 juta saham dengan harga Rp 104 per saham.
Keputusan untuk konversi utang menjadi saham ini sudah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Penerbitan saham ini biasanya dapat dilakukan dalam waktu 14 hari kerja, termasuk pendaftaran dan distribusi sahamnya, kata Erdoardus di Bakrie Tower, Rabu (10/1).
Saham ini akan didistribusikan kepada lima kreditur dan vendor perusahaan, antara lain Greenwich International Limited dengan jumlah utang sebesar US$ 23,30 juta (Rp 309,89 miliar), Stallion Investment Pte Ltd sebesar US$ 2,46 juta (Rp 32,73 miliar) dan Ultrapro Ltd sebesar US$ 5,07 juta (Rp 67,49 miliar. Selain itu, perusahaan juga akan mengkonversi utangnya menjadi saham kepada PT Wira Cipta Perkasa senilai US$ 666,73 ribu (Rp 8,86 miliar) dan PT Prima Petroservices senilai US$ 16 juta (Rp 18,20 miliar).
Konversi saham ini akan berdampak pada jumlah utang perusahaan dari sebelumnya per Juni 2017 sebesar US$ 857,10 juta akan berkurang menjadi US$ 824,23 juta. Sehingga rasio utang terhadap ekuitas perusahaan akan menurun menjadi 2,4 kali dari sebelumnya 3,6 kali.
Tahun ini perusahaan juga berencana untuk kembali mengaktifkan produksi minyak di Blok Tonga mengingat harga komoditas minyak dunia sudah mulai meningkat. Produksi minyak ini ditargetkan akan segera dilakukan pada semester I tahun ini dengan target produksi sebesar 500 barel per hari.
Sumur ini sudah produksi sebelumnya tapi karena harga minyak turun jadi ditutup sejak 2015. Dengan kenaikan harga minyak yang sudah cukup ekonomis jadi blok ini dijalankan lagi, jelas Erdoardus.
Menurut dia, dengan berproduksinya kembali blok ini maka akan berkontribusi hingga US$ 900 ribu per bulan pada pendapatan perusahaan.