Jakarta, wmhg.org Indonesia – Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (17/9/2020) terperosok ke jalur merah, menyusul koreksi saham-saham teknologi.
Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average melemah 262 poin, mengindikasikan koreksi pada pembukaan nanti sebesar 200 poin. Kontrak serupa indeks S&P 500 dan indeks Nasdaq juga kompak melemah, sebesar 1%.
Investor cenderung kecewa karena bank sentral AS tidak membawa kejutan baru dengan mempertahankan suku bunga acuan tetap di level mendekati nol persen sebagai bagian dari upaya Federal Reserve (The Fed) menggenjot inflasi.
Dalam kondisi normal, prospek suku bunga lebih rendah untuk jangka waktu yang lebih lama bakal mendorong pembelian saham. Namun pada Rabu hal tersebut tidak terjadi di mana indeks S&P 500 dan Nasdaq justru melemah.
Meski tidak ada hal yang menakutkan dalam pengumuman The Fed, bursa saham bereaksi dalam gaya yang bearish, terutama untuk saham-saham teknologi, tutur Ken Berman, pendiri Gorilla Trades seperti dikutip wmhg.org International.
Bos The Fed Chairman Jerome Powell cenderung mendorong pemerintah untuk menggenjot perekonomian dengan stimulus tambahan, alih-alih mengumumkan program baru untuk membantu menggenjot sektor riil.
Pialang saham memantau perkembangan negosiasi stimulus di Kongres, setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa dia bakal mendukung paket stimulus yang lebih luas. Namun, harian Politico melaporkan bahwa Partai Republik malas melakukan hal tersebut.
Saham-saham teknologi tertekan di pasar pra pembukaan. Saham Tesla anjlok 2% dan Netflix melemah 1%. Saham-saham yang terkait dengan vaksin cenderung tertekan di tengah perbedaan pendapat mengenai kapan vaksin bisa segera dibagikan ke publik.
Trump pada Rabu mengatakan bahwa vaksin bisa dibagikan secepatnya pada Oktober, berbeda dari Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention) yang pada Senat mengatakan bahwa vaksin belum bisa didistribusikan 6-9 bulan ini.
Di luar itu, pelaku pasar juga memantau rilis klaim pengangguran yang akan diumumkan berbarengan dengan pembukaan pasar. Ekonom dalam polling Dow Jones memperkirakan angkanya bakal mencapai 875.000, turun tipis dari pekan sebelumnya.
TIM RISET wmhg.org INDONESIA