wmhg.org – JAKARTA. Emiten maskapai penerbangan, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) akan menambah 15 hingga 20 armada pesawat di tahun 2025 mendatang.
Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani Panjaitan mengatakan, penambahan pesawat ini menggunakan skema penyewaan pesawat (lessor) dengan penyewa (lessee).
Target kami nanti di tahun 2025, akan menambah pesawat lagi. Sekitar 15-20 pesawat lagi, ungkap Wamildan di kantor BUMN, Jumat (6/12).
Sayangnya, dia tidak bisa memberikan besar nilai investasi yang akan digelontorkan GIAA untuk menyewa 15-20 pesawat tambahan tersebut.
Adapun, terkait sumber dana, Wamildan bilang hal tersebut masih akan dikomunikasikan dengan Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan. Meski begitu, Garuda Indonesia mengaku masih memiliki personal cash.
Kalau sumber dana, ya tentunya akan kami komunikasikan nanti dengan pemerintahan, dengan BUMN, dengan Kementerian Perhubungan. Tetapi kami juga punya operasional kas, nah jadi ada gambaran ya, tambahnya.
Yang terdekat sekaligus untuk mendukung peningkatan traffic di masa Natal dan Tahun Baru, Garuda Indonesia telah merencanakan mendatangkan 4 armada pesawat baru. Di mana, 1 armada pesawat sudah datang dan 1 armada pesawat lainnya akan datang di akhir bulan Desember. Sedangkan 2 armada sisanya bakal tiba pada Januari 2025.
Satu pesawat sudah datang, saat ini sedang dalam proses painting, dan juga improvement interior pesawat. Kemudian direncanakan di akhir bulan ini, juga datang satu pesawat lagi, dan dua pesawat nanti di Januari, jelasnya.
Persiapan Menuju Nataru
Lebih detail, Wamildan mengatakan, Garuda Indonesia dan maskapai penerbangan berbiaya hemat (LCC), Citilink, telah melakukan sejumlah persiapan menjelang periode libur Natal dan Tahun Baru 2024-2025, yang berlangsung mulai 19 Desember 2024 sampai tanggal 3 Januari 2025.
Untuk Garuda Indonesia, kami akan menerbangkan di 49 rute domestik dan 19 rute Internasional. Sedangkan Citilink akan menerbangkan di 73 rute domestik dan juga 5 rute internasional, jelas Wamildan.
Untuk armada pesawat, Garuda Indonesia menyiapkan 58 pesawat, yang terdiri dari 39 unit Boeing 737-800NG, 12 Airbus 330 Series dan 7 Boeing 777-300ER.
Sedangkan untuk Citilink, menyiapkan 35 armada yang terdiri dari 32 pesawat Airbus 320-NEO dan 3 pesawat ATR 72-600.
 GIAA Chart by TradingView
Kemudian untuk total kursi, Garuda Indonesia menyiapkan 741.514 kursi, dengan total penerbangan 4.028. Sedangkan Citilink, disiapkan 717.560 kursi, dengan total 4.171 penerbangan.
Jadi total kurang lebih 1,4 juta kursi, dengan total penerbangan hampir 8.200 penerbangan selama masa peak season, ungkapnya.
Garuda Indonesia memperkirakan puncak arus terjadi di tanggal 21 Desember dan tanggal 5 Januari, katanya.
Untuk mengantisipasi peningkatan penumpang, Wamildan juga bilang pihaknya telah mengajukan penambahan frekuensi penerbangan sebanyak 316 flight untuk Garuda Indonesia dan 210 flight untuk Citilink.
Kita mengajukan dan sudah disetujui, penambahan frekuensi sebanyak 316 flight, sedangkan Citilink di angka 210. Jadi total kita menganjurkan sebanyak 526 flight, pungkas Wamildan.
Selanjutnya: Tiket Kereta Nataru Terjual 773.279, Ini 10 Rute yang Paling Diburu
Menarik Dibaca: 2 Resep Mango Milk Cheese, Dessert Manis Istimewa yang Menyegarkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News