Jakarta, wmhg.org Indonesia – Nilai transaksi kripto di Indonesia per Januari 2024 sudah naik 77,69% secara tahunan (yoy). Hal ini seiring dengan tren bullish aset kripto seperti Bitcoin.
Co-CEO Platform Kripto Reku mengatakan Bitcoin dalam tren positif dan telah mencetak all time high.
Baca:
Bitcoin All Time High di Rp 1,12 Miliar, Otw ke Rp 1,55 Miliar
Selain itu, Bitcoin Halving juga mendapatkan antusiasme besar dari investor. Kemudian saham Amerika Serikat (AS) juga terpantau positif melalui Indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average yang baru-baru ini mencatat rekor tertinggi, kata Jesse dalam Reku Finance Flash di Jakarta, Kamis, (14/3/2024).
Senada dengan Jesse, Dimas Surya Alfaruq sebagai Co-Founder Komunitas BitcoinIndo21 dan Bitcoin Indonesia, mengingatkan pasar kripto diproyeksi akan menghijau saat Bitcoin halving, yang jatuh pada bulan April mendatang atau bertepatan dengan momen Ramadhan dan Lebaran.
Saat ini pun dapat dikatakan pasar kripto juga tengah berada di fase bullish, terlihat pada harga-harga yang cenderung stabil. Selain itu, permintaan terhadap Bitcoin juga terus meningkat sejak adanya Bitcoin ETF di awal Januari 2024, sebanyak 10 kali dari produksi harian Bitcoin saat ini (900 Bitcoin/hari), tutur Dimas.
Dengan begitu, ketika terjadi Bitcoin halving, jika demand ini tetap meningkat di saat supply berkurang (menjadi 450 Bitcoin/hari), maka ada potensi kenaikan yang signifikan pada kemudian hari. Ia pun menyampaikan beberapa strategi investasi kriptonya.
Investor dapat menabung rutin atau Dollar cost averaging dan diversifikasi di sejumlah aset kripto, karena Bitcoin halving juga berpotensi memengaruhi naiknya harga aset-aset kripto lainnya, jelasnya.
Secara historis, Bitcoin halving pada 2013 mencatat peningkatan harga Bitcoin hingga 93,1 kali setara 164 juta. Kemudian halving di tahun 2017, harga Bitcoin meningkat 30,1 kali yang membuat Bitcoin mencapai level Rp 300 juta. Selanjutnya tahun 2021 meningkat sebesar 7,8 kali, menyentuh ATH di angka Rp 939 juta.