Jakarta, wmhg.org Indonesia – Bursa saham Amerika Serikat (AS) ambles pada pembukaan perdagangan Kamis (3/3/2022) setelah laju lonjakan harga minyak melambat. Investor masih memantau perkembangan di Ukraina, di mana perang memasuki pekan kedua.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 175 poin (+0,5%) pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan selang 30 menit menjadi 193,88 poin (+0,57%) ke 34.085,23. S&P 500 tumbuh 19,3 poin (+0,44%) ke 4,405,84 dan Nasdaq naik 10,47 poin (+0,08%) ke 13.762,49.
Saham Cisco Systems dan Walmart menguat lebih dari 1% di pembukaan dan menjadi pengangkat indeks. Citi menambahkan angin optimisme dengan menilai krisis di Ukraina hanya akan memukul saham yang terkait dengan eksposur Rusia.
Kerugian hanya terlihat pada saham sektor keuangan dan yang terkena eksposur Rusia. Kami masih meminati pembelian saham di tengah koreksi [buy the dips], tutur perencana investasi Citi Robert Buckland dalam laporan riset yang dikutip wmhg.org.
Akibat krisis Ukraina, harga energi dunia sempat melesat. Harga minyak mentah acuan AS yakni West Texas Intermediate (WTI) sempat lompat 2,34% menjadi US$ 113,13 per barel, tetapi pada Kamis pagi waktu AS melambat menjadi US$ 110/barel.
Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS (US Treasury) tenor 10 tahun yang menjadi acuan pasar pun sedikit menguat menjadi 1,87%. Penguatan yield mengindikasikan harga yang turun karena pelaku pasar memilih menempatkan dananya di aset yang lebih menantang didorong keyakinan bahwa situasi ekonomi dunia baik-baik saja.
Di AS, pasar akan memantau pidato bos bank sentral (Federal Reserve/The Fed) Jerome Powell di depan Senat setelah kemarin mengurangi nada agresifnya dalam penaikan suku bunga acuan, meski masih membuka peluang kenaikan lebih dari 25 basis poin (bp).
Pelaku pasar sebelumnya telah sepenuhnya menghapus peluang kenaikan 50 bp pada Maret ini, meski sepanjang tahun masih memperkirakan ada kenaikan enam kali, menurut model yang dibuat CME Group melalui perangkat FedWatch.
Investor juga menyambut positif data klaim tunjangan pengangguran pekan lalu, yang di angka 215.000 atau lebih baik ketimbang ekspektasi ekonom dalam polling Dow Jones yang berujung pada angka 225.000 klaim. Data ekonomi lain yang akan dirilis hari ini adalah produktivitas, penjualan mingguan, dan outlook sektor Jasa versi ISM.
TIM RISET wmhg.org INDONESIA