wmhg.org – JAKARTA. PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) mencatatkan penyerapan belanja modal alias capital expenditure (capex) baru 34% dari total anggaran tahun 2024 di semester I-2024. Asal tahu saja, MTLA anggarkan capex di tahun ini sebesar Rp 750 miliar.
“Ini digunakan untuk pembangunan infrastruktur proyek berjalan, pembangunan proyek baru, akuisisi lahan, dan pembelian aset,” ujar Direktur MTLA Olivia Surodjo kepada Kontan, Senin (29/7).
MTLA juga mencatatkan pendapatan pra penjualan alias marketing sales sebesar Rp 820 miliar hingga semester I 2024. Raihan itu setara dengan 43% dari target di tahun 2024 yang sebesar Rp 1,9 triliun.
Melansir laporan keuangan, MTLA pun kompak mencatatkan kenaikan pendapatan dan laba bersih hingga akhir Juni 2024.
Sepanjang paruh pertama tahun 2024, MTLA mengantongi laba bersih sebesar Rp 185,19 miliar. Ini naik 37,3% YoY dari Rp 134,88 miliar.
Kenaikan laba itu sejalan dengan meningkatnya pendapatan. MTLA mencatatkan pendapatan sebesar Rp 835,46 miliar di semester I 2024, naik 36,29% YoY dari Rp 612,97 miliar.
Pendapatan itu mayoritas disumbang pendapatan dari kontrak kepada pelanggan yang sebesar Rp 712,98 miliar. Sisanya dari pendapatan sewa ruang sebesar Rp 122,48 miliar.
Dari segmen pendapatan dari kontrak kepada pelanggan, penjualan tanah dan/atau bangunan jadi penyumbang terbesar, yaitu Rp 505,47 miliar. Lalu, disusul pendapatan hotel Rp 67,61 miliar, penjualan ruko Rp 49,47 miliar, serta pendapatan jasa pemeliharaan Rp 40,52 miliar.
Lalu, penagihan listrik, air dan gas Rp 29,19 miliar, penjualan kavling tanah Rp 7,77 miliar, lain-lain Rp 6,94 miliar, penjualan tiket Rp 4,15 miliar, serta penjualan apartemen dan kantor Rp 1,88 miliar.
Beban langsung dan beban pokok pendapatan memang naik ke Rp 418,94 miliar di akhir Juni 2024, dari sebelumnya Rp 288,91 miliar di akhir Juni 2023. Namun, MTLA masih bisa mencatatkan kenaikan laba bruto 28,52% yoy ke Rp 416,51 miliar di akhir semester I.
Dengan kenaikan laba bersih sebesar 37,3% yoy di semester I, laba per saham dasar MTLA juga ikut naik. MTLA catat laba per saham dasar Rp 24,19 di akhir Juni 2024, naik dari Rp 17,62 di akhir Juni tahun lalu.
Direktur MTLA Olivia Surodjo mengatakan, insentif PPN DTP dari Pemerintah masih sangat dimanfaatkan oleh calon konsumen dalam membeli hunian.
Insentif PPN DTP 100% diberikan untuk pembelian rumah dengan harga antara Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar.
Sayangnya, insentif ini berakhir di tanggal 30 Juni 2024. Mulai Juli hingga Desember 2024, besaran insentif PPN DTP akan berkurang menjadi 50%.
“Stimulus ini salah satu pendorong penjualan MTLA di semester I,” ujarnya kepada Kontan, Senin (29/7).
Penyumbang kinerja MTLA di semester I sebagian besar berasal dari penjualan aset hunian. Kontributor terbesar adalah proyek Metland Cibitung, Metland Cikarang dan Metland Cileungsi.
MTLA Chart by TradingView
“Setelahnya, baru dilengkapi kontribusi dari pendapatan berulang pusat perbelanjaan,” tuturnya.
Di semester II-2024, hampir seluruh proyek residensial MTLA memiliki jadwal untuk mengeluarkan produk terbaru.
Beberapa proyek residensial MTLA yang akan merilis produk baru adalah dari Metland Cyber Puri. Proyek ini baru saja mengeluarkan cluster South Tresor. Lalu, Metland Cibitung yang akan mengeluarkan ruko Sardinia.
“Metland Transyogi Cibubur dan Metland Cikarang juga akan segera mengeluarkan produk di semester II 2024,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News