wmhg.org – JAKARTA. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) mencatatkan pendapatan prapenjualan alias marketing sales sebesar Rp 771 miliar di semester I 2024. Ini naik 28% secara tahunan alias year on year (YoY).
Direktur dan Sekretaris Perusahaan PWON Minarto Basuki mengatakan, secara rinci sebesar 56% dari raihan marketing sales berasal dari landed house. Sisanya, sebesar 46% berasal dari highrise.
“Jumlah ini sudah mencapai 50% dari target sales tahun 2024,” ujarnya kepada Kontan, Senin (29/7).
Melansir laporan keuangan, PWON mencatatkan pendapatan Rp 3,26 triliun di semester I 2024. Ini naik 12,58% yoy dari Rp 2,89 triliun.
Secara rinci, pendapatan tersebut disumbang paling banyak dari segmen pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp 2,22 triliun. Segmen pendapatan sewa ruangan dan segmen pendapatan apartemen servis menyumbang Rp 1,034 triliun.
Lalu, segmen pendapatan hotel Rp 569,46 miliar, segmen penjualan kondominium dan kantor Rp 457,48 miliar, segmen pendapatan jasa pemeliharaan Rp 444,42 miliar, segmen pendapatan usaha lainnya Rp 401,79 miliar, serta segmen penjualan tanah dan bangunan Rp 353,72 miliar.
Beban pokok pendapatan PWON naik ke Rp 1,41 triliun di akhir Juni 2024, dari sebelumnya Rp 1,27 triliun di akhir Juni 2023. Laba bruto PWON pun menjadi Rp 1,84 triliun di semester I 2024, naik 14,14% yoy.
PWON juga mencatatkan kenaikan sejumlah beban, seperti beban penjualan yang naik menjadi Rp 142,31 miliar. Beban umum dan administrasi PWON juga naik menjadi Rp 256,04 miliar.
Selain itu, PWON mengalami kerugian kurs mata uang asing sebesar Rp 297,77 miliar di semester I 2024. Ini berbanding terbalik dari keuntungan kurs mata uang asing Rp 211,18 miliar di periode sama tahun lalu.
Alhasil, laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 846,33 miliar di akhir Juni 2024. Ini turun 22,97% yoy dari Rp 1,09 triliun.
Menurut Minarto, laba bersih di luar kerugian selisih kurs naik 29% yoy. Rugi selisih kurs tersebut berasal dari utang obligasi yang dimiliki perseroan.
“Selisih kurs itu merupakan paper gain or loss seiring perubahan nilai tukar yang fluktuatif, Pakuwon Jati telah mempunyai instrumen lindung nilai,” ungkapnya.
Minarto menuturkan, sampai bulan Juni 2024, sebesar 75% pendapatan berasal dari recurring. Sisanya, sebesar 25% berasal dari development dan masih sesuai dengan target pendapatan di tahun 2024.
PWON Chart by TradingView
“Pada kuartal IV 2024, direncanakan mulai beroperasinya Mall Pakuwon Bekasi dan Pakuwon City Mall tahap 3. Ini diharapkan dapat menambah pendapatan berulang di masa datang,” tuturnya.
Selanjutnya: Rincian Harga Emas Antam Logam Mulia Hari Ini Selasa (30/7/2024) Yuk Cek!
Menarik Dibaca: Promo McDelivery x OCBC Ada Diskon 15% Pakai Debit dan Kredit sampai 31 Juli
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News