wmhg.org – JAKARTA. Greenwoods Group terus berinovasi meningkatkan layanan terhadap konsumen proyek-proyek propertinya. Terbaru, pengembang ini membuka noodle bar by NDLE, resto khas Negeri Vietnam, di kawasan JP Apartment.
Founder & CEO Greenwoods Group, Okie Imanto mengungkapkan ketertarikan membuka NDLE Resto karena citarasanya yang khas sesuai dengan selera lidah masyarakat Indonesia.
Bila lokasi dan kebutuhan akan fasilitas food & beverage (F&B) memungkinkan, maka kami akan membuka restoran ini di beberapa proyek properti Greenwoods Group, kata dia dalam keterangan resminya, minggu (3/11).
NDLE Restaurant JP Apartment dikembangkan oleh PT Baruna Kreasi Entertainment, anak usaha Greenwoods Group, yang bergerak pada bidang bisnis F&B. Ini merupakan brand resto kedua yang dikembangkan perseroan, setelah Baruna Jimbaran Seafood yang dihadirkan di Serpong pada 2023.
Direktur PT Baruna Kreasi Entertainment, M. Iqbal Prasetyautomo menjelaskan, NDLE Resto merupakan brand bisnis F&B yang telah memiliki cabang di beberapa negara seperti Australia, Singapore, termasuk Indonesia. Di Indonesia suda ada dua gerai yang berlokasi di Jakarta.
“Ke depan, tak menutup kemungkinan untuk membuka cabang NDLE berikutnya di proyek-proyek properti besutan Greenwoods Group lainnya,” paparnya.
Iqbal menjelaskan, NDLE adalah restoran khas Vietnam dengan menu andalan signature noodle beef yang diracik khusus oleh chef multinasional. Selain itu, Ndle juga menyediakan masakan khas Nusantara.
Menurutnya, walaupun lokasi JP Apartment ini berada di kawasan Pendidikan IPB Bogor, NDLE Resto tidak hanya didesain untuk kebutuhan F&B serta tempat berdiskusi para mahasiswa/i yang mayoritas adalah penghuni JP Apartment, namun juga nyaman untuk small meeting para eksekutif muda, bahkan kebutuhan penyelenggaraan focus group discussion (FGD) perusahaan-perusahaan sekitar atau mereka yang berdinas khusus di wilayah Kota Hujan.
Sementara terkait progres pemasaran dan pembangunan JP Apartment, Okie Imanto menyebut, saat ini hanya tersisa sekitar 50 unit dari total 300an hunian vertikal pada tower pertama.
Kami mengestimasi sisa unit apartemen dapat terjual habis dalam satu hingga dua bulan ke depan. Dengan begitu, kami dapat memulai pembangunan tower kedua di akhir tahun 2024, cetusnya.
Okie optimistis kendati tak sekencang rumah tapak, pasar apartemen di Indonesia akan kembali bergairah. Menurutnya, sinyalemen kebangkitan pasar properti semakin menguat seiring dengan terbentuknya pemerintahan baru, Prabowo-Gibran.
Pemisahan Kementerian PU dengan Kementerian Perumahan menunjukkan bahwa Presiden Prabowo Subianto serius menangani sektor perumahan. Pemerintah dipastikan bakal tancap gas memacu pertumbuhan ekonomi, salah satunya melalui sektor properti, pungkas Okie.
Selanjutnya: Bukan Tax Holiday, Kepastian Regulasi Masih Jadi Faktor Utama Dongkrak Investasi
Menarik Dibaca: BMKG Deteksi Bibit Badai Siklon Tropis 90W, Cuaca Hujan Lebat di Provinsi Berikut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News