wmhg.org – JAKARTA. Penjualan lahan industri tumbuh positif sepanjang tahun 2024 ditopang oleh sejumlah sektor.
Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) Sanny Iskandar menjelaskan, permintaan untuk lahan industri cenderung stabil untuk tahun 2024.
Didukung oleh adanya ekspansi di sektor-sektor strategis seperti beberapa jenis industri manufaktur, logistik, dan data center, ujar Sanny kepada Kontan, Senin (16/12).
Sanny menambahkan, sejumlah kawasan industri yang berlokasi dekat dengan infrastruktur utama seperti pelabuhan laut, bandara dan jalan tol umumnya lebih menarik minat investor.
Sektor data center menjadi salah satu penopang utama penjualan lahan industri pada tahun ini.
Sanny menilai, pertumbuhan ini didukung oleh meningkatknya digitalisasi dan kebutuhan penyimpanan data.
Tren ini sangat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah terkait transformasi digital, serta pertumbuhan layanan cloud computing dan e-commerce, jelas Sanny.
Menurutnya, industri data center terus berkembang dengan cepat di Indonesia, didukung oleh masuknya investasi asing serta tingginya kebutuhan domestik.
Meski tumbuh positif, Sanny mengungkapkan, penjualan lahan industri untuk data center masih menghadapi tantangan seperti ketersediaan energi listrik yang besar dan stabil serta suplai air untuk pendinginan (cooling system).
Dengan kondisi tersebut, umumnya pelaku usaha kawasan industri yang mampu menyediakan kebutuhan infrastruktur dan utilitas pendukung diatas secara memadai akan menjadi pilihan utama bagi investor.
Adapun, secara umum pelaku usaha kawasan industri turut menghadapi sejumlah tantangan seperti dinamika ekonomi global, geopolitik dan kebijakan domestik yang dinilai kurang menjamin adanya kepastian hukum.
Sementara itu, pada tahun 2025 mendatang pelaku usaha kawasan industri diproyeksikan menghadapi tantangan lanjutan khususnya akibat ketidakpastian ekonomi global.
Beberapa faktor penyebabnya antara lain fluktuasi harga komoditas, inflasi dan suku bunga internasional yang dinilai dapat mempengaruhi minat investasi.
Tantangan lainnya yakni situasi geopolitik antar negara yang dapat mempengaruhi supply chain dan jalur perdagangan.
Tak hanya itu, Sanny turut menyoroti potensi kebijakan pemerintah terhadap pertumbuhan kawasan industri.
Perubahan-perubahan atas peraturan perdagangan yang berjalan, ketidakjelasan dan menumpuknya permohonan persetujuan Amdal serta adanya putusan MK yang membatalkan beberapa pasal dalam klaster Ketenagakerjaan pada UU Cipta Kerja serta masalah-masalah dalam implementasi kebijakan fiskal sangat mempengaruhi minat investor, sambung Sanny.
Sanny menambahkan, pertumbuhan kawasan industri turut dipengaruhi oleh perkembangan infrastruktur pendukung maupun utama seperti jalan tol, bendungan air, pembangkit listrik, jalur suplai gas industri, infrastruktur digital serta pelabuhan.
Selain sektor data center, penjualan kawasan industri pada tahun depan diproyeksikan akan ditopang oleh sektor lain seperti kendaraan listrik, farmasi, makanan dan minuman, consumer goods serta logistik.
Selanjutnya: Harga Pangan Banten : Kedelai, Cabai, dan Daging Ayam Naik, Senin (16/12)
Menarik Dibaca: IHSG Belum Bertenaga, Ini Ulasan Kinerja IHSG di Sepanjang Tahun Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News