wmhg.org – JAKARTA. Emiten pengembang kawasan industri PT Puradelta Lestari Tbk. (DMAS) optimistis penjualan lahan industri akan mencapai target di akhir 2024.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan DMAS Tondy Suwanto menuturkan tahun ini menargetkan nilai marketing sales di angka Rp1,8 triliun.
Kami yakin target perolehan tersebut akan tercapai, paparnya kepada Kontan, Jumat (16/11).
Ia melanjutkan, hingga September 2024, kontribusi penjualan lahan industri tercatat sebesar Rp1,5 triliun. Nilai tersebut meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 di angka Rp736,12 miliar.
Tondy melanjutkan, sebagian besar pendapatan Perseroan di sembilan bulan pertama tahun 2024 berasal dari penjualan lahan industri, khususnya kepada sektor data center yang berkontribusi sebesar 64,5%.
Perusahaan menilai, dengan dimilikinya fasilitas dan infrastruktur yang komprehensif di kawasan Greenland International Industrial Center (GIIC) menjadi daya tarik investor asing dari berbagai sektor.
“Hingga saat ini, sektor data center masih menjadi primadona di segmen industri,” ungkap dia.
Senada, DMAS juga menilai bahwa lahan industri dalam negeri juga lebih atraktif dibandingkan dengan kawasan industri yang ada di negara kompetitor di Malaysia, Thailand dan Vietnam. Tondy menilai ukuran pasar (market size) Indonesia yang besar, menjadikannya lebih atraktif.
Melihat hal ini, DMAS optimistis kinerja dan pertumbuhan permintaan lahan industri akan terus bertumbuh di masa depan.
Perseroan juga percaya diri dan terus berupaya mengembangkan Kota Deltamas sebagai kawasan terpadu modern di timur Jakarta dengan memadukan kawasan industri,komersial, dan hunian.
“Kinerja yang baik pada periode sembilan bulan pertama ini mencerminkan komitmen kami yang antusias terhadap peluang dan inovasi untuk memberikan nilai tambah kepada pelanggan dan para pemangku kepentingan, ujar Tondy.
Asal tahu saja, pada sembilan bulan pertama 2024, DMAS mencatat pendapatan usaha sebesar Rp1,7 triliun. Nilai ini meningkat 71,8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 yang tercetak di angka Rp984 miliar.
Di samping pendapatan dari segmen industri, segmen hunian berkontribusi sebesar Rp92,3 miliar dan dari segmen komersial berkontribusi sebesar Rp34,4 miliar. Sedangkan segmen sewa dan segmen hotel, masing-masing berkontribusi sebesar Rp12,3 miliar dan Rp12,1 miliar.
Pada periode ini, Perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,12 triliun, atau naik sebesar 84,7% dari laba bersih sembilan bulan pertama tahun 2023 sebesar Rp608 miliar. Sementara itu, marjin laba bersih tercatat sebesar 66,5%.
Selanjutnya: Perbarui Model Distribusi Produk Keuangan, Additiv Gandeng Syailendra Capital
Menarik Dibaca: Hujan Turun di Sini, Simak Ramalan Cuaca Besok (16/11) di Banten
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News