Jakarta, wmhg.org Indonesia – PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) akhirnya melaporkan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait rencana membangun Light Rail Transit (LRT) Jabodetabek. Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan, disebutkan pihak perusahaan sedang menkaji rencana tersebut.
Ratu Prabu menyampaikan pembangunan LRT akan ditangani oleh PT Ratu Prabu selaku pemegang saham perusahaan. Saat ini Ratu Prabu sedang mengkaji rencana keterlibat partisipasi anak usahanya ini.
Sebelumnya, melalui keterbukaan informasi Ratu Prabu Energi sempat menyampaikan perusahaannya tidak memiliki kaitan dengan rencana pembangunan Light Rail Transit (LRT). Pembangunan LRT ini dinyatakan perusahaan akan dilakukan induk usahanya PT Ratu Prabu.
Menurut keterbukaan informasi yang dirilis perusahaan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, PT Ratu Prabu merupakan induk usaha perusahaan dengan kepemilikan sebesar 35,35%.
Perusahaan berencana untuk membangun transportasi publik jenis LRT sepanjang 400 kilometer. Pembangunan ini diperkirakan akan menelan dana hingga Rp 405 triliun.
-
Bangun LRT Tiga Tahap, Ratu Prabu Butuh Rp 405 T
-
Tiga Poin Penting Kajian Bechtel Dalam Proyek LRT Ratu Prabu
-
Ratu Prabu Gandeng Perusahaan Besar Bangun LRT
-
Inilah Rute Tahap I LRT Ratu Prabu
Dalam rencana ini perusahaan bahkan menggandeng konsultan infrastruktur asal Amerika Serikat, yakni Bechtel Corporation.
Pihak Ratu Prabu Energi mengakui telah memiliki kesepakatan dengan investor asal China untuk membiayai proyek tersebut. Dimana nantinya perusahaan bersama dengan investornya akan membentuk sebuah perusahaan konsorsium dengan PT Ratu Prabu Energi akan bertindak selaku join lead.