wmhg.org – JAKARTA. Perumda Pembangunan Sarana Jaya menjajal bisnis baru dengan memproduksi produk cat merek Warna Jaya Paint. Ekspansi ini dilakukan perusahaan lantaran melihat potensi bisnis turunan dari sektor properti itu sangat besar.
Untuk mengembangkan lini bisnis baru ini, Sarana Jaya tidak membangun sendiri pabriknya. Perusahaan memilih bermitra dengan pabrik yang sudah ada. Sementar dalam pemasarannya, perusahaan menggunakan skema business to business (B2B).
Direktur Utama Perumda Pembangunan Sarana Jaya, Andira Reoputra mengatakan, peluncuran Warna Jaya Paint merupakan langkah strategis yang kami ambil untuk memperluas diversifikasi bisnis kami di sektor properti.
“Sektor properti memiliki sekitar 185 industri ikutan yang menjadi bisnis turunannya. Oleh karena itu, Sarana Jaya terus berinovasi dan melakukan diversifikasi usaha ke bisnis turunan properti, salah satunya produk cat. Selanjutnya, kami juga akan menjajaki diversifikasi ke produk turunan properti lainnya,” kata Andira saat meluncurkan Warna Jaya Paint, Rabu (26/9).
Andira memperkirakan prospek bisnis baru Sarana Jaya itu bakal cerah karena kebutuhan cat ini masih sangat tinggi. Terlebih pemerintahan Prabowo-Gibran telah menginisiasi program pembangunan 3 juta rumah yang pasti butuh produk cat berkualitas dengan harga terjangkau.
Oleh karena itu, momentum peluncuran bisnis cat tersebut menurutnya sangat tepat. Untuk menjaring pasar dari program 3 juta rumah, Warna Jaya Paint menghadirkan produk ekonomis yang diberi nama Beauty. “Produk Beuty ini akan hadir dengan harga jauh lebih kompetitif di kelasnya,” ujar Andira.
Selain itu, posisi Sarana Jaya sebagai BUMD juga lebih memudahkan perusahaan untuk menangkap pasar di Jakarta. Bahkan saat ini beberapa BUMD DKI lainnya sudah memesan untuk menggunakan Warna Jaya Paint.
Dia berkeyakinan produk cat Warna Jaya Paint dapat bersaing dengan merek cat lainnya yang sudah lebih dulu hadir di semua segmen produk termasuk untuk rumah bersubsidi. Andira juga berharap produk ini dapat dijual tidak hanya di Jakarta, tetapi di seluruh Indonesia.
Untuk strategi bisnis, Andira Reoputra menyebutkan pihaknya yakin memiliki kapasitas untuk bersaing dengan top merek cat yang ada. Di samping itu Sarana Jaya akan menjalin kerja sama juga dengan mitra-mitra usaha dan asosiasi di bidang properti dan konstruksi.
Sarana Jaya menargetkan produksi cat Warna Jaya Paint bisa mencapai 800 ton per tahun. Sementara khusus di tahu 2024, produksinya ditargetkan sekitar 500 ton. “Saat ini, kami sudah bekerja sama dengan 5 distributor untuk memasarkan cat Warna Jaya Paint, jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Warna Jaya Paint hadir dengan teknologi Silver Ion Anti Bacterial, yang memberikan perlindungan maksimal terhadap bakteri dan jamur, menjadikannya solusi ideal untuk berbagai jenis bangunan, baik hunian maupun komersial.
Produk ini ditawarkan dalam tiga kategori, yakni Luxury, Premiere, dan Beauty, untuk memberikan pilihan yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran berbagai segmen pelanggan, mulai dari proyek besar hingga renovasi rumah.
Seperti diketahui, Sarana Jaya merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang berdiri sejak tahun 1982 yang saat ini memfokuskan bisnis di empat lini, yani pertanahan (Land Banking), housing (Hunian), properti dan Infrastruktur.
Selain itu, Sarana Jaya dipercaya Pemprov DKI Jakarta untuk menangani pembangunan proyek-proyek strategis seperti pengembangan Kawasan Sentra Primer Tanah Abang (SPTA), pembangunan hunian vertikal terjangkau maupun komersil, pengembangan hunian tapak, pengelolaan sarana jaringan utilitas terpadu (SJUT), pembangunan fasilitas pengolahan sampah antara (FPSA) dan lain-lain.
Selanjutnya: Petrokimia Gresik Telah Gandeng 166.000 Petani dalam Program Makmur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News