wmhg.org – JAKARTA. Potensi ditutupnya salah satu smelter nikel terbesar di Indonesia milik PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah menurut Center of Economic and Law Studies (CELIOS) adalah pertanda agar Indonesia segera melakukan moratorium smelter nikel.
Sebelumnya dalam laporan Bloomberg, Kamis (21/02) PT GNU telah memangkas produksi hingga berpotensi tutup total, beberapa bulan setelah perusahaan induknya di China, Jiangsu Delong Nickel Industry Co Ltd yang dikenal sebagai raksasa baja tahan karat, mengalami kebangkrutan.
Berkaca dari fenomena pada PT GNI, ini menjadi pertanda adanya missmatch antara izin smelter yang terlalu mudah diberikan beberapa tahun terakhir, dengan kesiapan tata kelola dari sisi pasokan mineral, ungkap Direktur Celios, Bhima Yudistira, dalam keterangan tertulis, Minggu (23/02).
Ia menambahkan, negara produsen mineral kritis termasuk nikel seperti Indonesia harus menjalankan moratorium smelter untuk mengendalikan pasokan dan harga di pasar internasional.
Momentum moratorium bisa dijadikan sebagai langkah evaluasi menyeluruh seluruh kebijakan di rantai pasok mineral kritis.” tambahnya.
Selanjutnya: Jasindo Syariah Proyeksikan Pasar Asuransi Syariah Masih Menjanjikan ke Depannya
Menarik Dibaca: Shopee Gelar Ramadan Competition Bagi Konten Kreator, Berhadiah THR Rp 10 Miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News