wmhg.org – BALI. Emiten properti PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) meluncurkan produk baru di segmen villa dan hotel di Bali, yakni Metland Venya Villa Ubud.
Direktur MTLA Wahyu Sulistio menuturkan, Venya Villa Ubud juga merupakan bagian dari kawasan resort Metland Venya Ubud.
Penamaan ini juga merupakan rencana Metland melakukan konsolidasi unit hotel milik Metland dibawah payung Metland Hotel Group, sekaligus upaya Perseroan meluaskan jaringan hotelnya.
Ia melanjutkan, pembangunan villa ini sempat tertahan karena pandemi Covid 19 pada 2020 lalu dan mulai dilanjutkan kembali setelahnya.
Metland Venya Villa Ubud dibangun di atas lahan seluas 2 hektare (ha) dengan luas masing-masing kamar 60 meter persegi hingga 140 meter persegi. Pada tahap pertama, MTLA membangun 19 unit dari total 54 unit.
Pada Oktober 2024, MTLA mulai membuka penjualan villa mulai dari Rp 4 miliar per unit atau disewakan Rp 2,5 juta hingga Rp 5 juta per malam.
Saat ini, MTLA juga telah mengoperasikan 21 unit suites room dengan harga rata-rata (average room rate/ARR) senilai Rp 1,7 juta per malam.
“Bali masih menjadi destinasi primadona wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Hal ini mendorong Metland untuk melanjutkan pembangunan suites dan villa mewah yang memiliki pemandangan alam yang indah dan dikelilingi pepohonan sehingga memberikan rasa tentram dan sejuk,” ucap Wahyu saat kunjungan ke Ubud, Bali, Sabtu (28/9).
Villa ini memiliki fasilitas premium seperti Jinengku Pool and Bar, wedding chapel, co-working space, Baas Restaurant and Lounge, Venya Spa, reflecting pond temple, funicular dan pemandangan alam Ubud.
MTLA menyasar pasar turis asing melalui Venya Villa Ubud serta menetapkan target pendapatan senilai Rp 40 miliar dari produk baru ini.
Wahyu melanjutkan, Venya Villa Ubud menyasar pasar asing untuk berinvestasi dengan proyeksi return of investment (ROI) sebesar 8% hingga 12% per tahun dengan jaminan 8% di tahun pertama dan kedua.
Pengembalian investasi terus berlanjut selama operasional hotel berjalan dan diproyeksikan hasil sewa per tahun akan tetap stabil pasca selesai garansi dua tahun pertama yang diharapkan naik di tahun-tahun selanjutnya seiring laju inflasi maupun demand-supply di pasar penginapan mewah Bali, khususnya Ubud.
Kami punya guarantee return on investment-nya itu di 8%-10%, kemudian habis itu floating, imbuhnya.
Metland Venya Ubud mengoperasikan Vennya Villa Ubud sebagai produk investasi dengan kepemilikan long leased 25 tahun dengan pembagian pendapatan sebesar 40% untuk investor dan 60% bagi Metland.
Selanjutnya: Tren Suku Bunga Turun, Penjualan ORI026 Diprediksi Laris
Menarik Dibaca: Larangan Angkutan Barang Sumbu 3 Akan Dikaji Ulang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News