Jakarta, wmhg.org Indonesia – Mayoritas mata uang Asia melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (1/6/2023), setelah sempat menguat pada sesi pagi.
Mengutip data Refinitiv, bath Thailand menjadi yang paling melemah di hadapan greenback AS, dengan minus 0,58%. Kemudian yen Jepang melemah 0,35%, yuan China minus 0,20%.
Demikian pula, dolar Singapura dan won Korea masing-masing melemah 0,17% dan 0,15%. Peso Filipina, berbeda dengan yang lain, sanggup menguat 0,18% terhadap dolar AS. Pasar keuangan Indonesia sendiri libur memperingati Hari Pancasila
Sebelumnya, mata uang Asia sempat menguat terhadap dolar pada Kamis pagi. Yuan, misalnya, sempat menguat 0,3% terhadap dolar tadi pagi.
Pada Rabu, data resmi menunjukkan bahwa aktivitas pabrik China menyusut lebih cepat dari perkiraan pada bulan Mei karena menurunnya permintaan.
Ekonomi Asia sangat bergantung pada kekuatan ekonomi China, yang sedang terhuyung-huyung karena pemulihan pasca-COVID kehilangan momentum saat ini.
Sementara itu, won Korsel juga sempat menguat 0,6% pada Kamis pagi.
Secara terpisah, ekspor Korea Selatan turun 8 belapan berturut-turut pada Mei (yoy), tetapi laju penurunannya lebih lambat dari yang diperkirakan
dengan adanya sinyal bahwa masa terburuk telah berlalu untuk pengiriman chip dan pengiriman ke China.