Jakarta, wmhg.org Indonesia – Saham-saham Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pada hari Rabu (21/2/2024) menjelang laporan pendapatan kuartalan terbaru Nvidia yang dinanti pasar.
Sebagai contoh, Palo Alto Networks ambruk 24% setelah perusahaan keamanan siber tersebut memangkas panduan pendapatan setahun penuhnya. SolarEdge Technologies kehilangan lebih dari 17%, turun karena panduan kuartal pertama yang lemah.
Baca:
Wall Street Loyo, Bursa Asia Kebakaran!
Selain itu, kemerosotan Nvidia kemarin (20/2/2024) yang turun lebih dari 4% serta pada hari ini yang dibuka juga melemah 2% lagi terlihat membebani Nasdaq dan S&P 500 karena sentimen memburuk sehari sebelum raksasa chip tersebut diperkirakan akan mengumumkan hasil kuartalannya.
Kekhawatiran seputar valuasi Nvidia yang tinggi semakin meningkat menjelang pengumuman pendapatan perusahaan, yang dijadwalkan pada hari Rabu setelah penutupan pasar. Sahamnya telah melonjak sekitar 225% selama setahun terakhir.
Sektor teknologi yang lebih luas kini dinilai terlalu tinggi, menurut Alex McGrath, kepala investasi di NorthEnd Private Wealth. Menurutnya, aksi jual Nvidia dan perusahaan teknologi besar lainnya pada hari Selasa dapat berarti investor mulai menerima teori kebodohan yang lebih besar yaitu, ketika aset yang dinilai terlalu tinggi terus meningkat karena ada cukup banyak investor yang bersedia membayar lebih.
Di lain sisi, investor juga menunggu risalah pertemuan Federal Open Meeting Committee (FOMC) untuk mencari tahu mengenai posisi terkini bank sentral AS (The Fed) perihal kebijakan suku bunga acuannya.
wmhg.org INDONESIA RESEARCH