Jakarta, wmhg.org Indonesia – Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka anjlok pada perdagangan Senin (19/7/2021), menyusul kekhawatiran naiknya angka penyebaran Covid-19 varian delta di berbagai negara.
Kasus Covid-19 di AS berbalik menguat bulan ini, dengan penularan virus Covid-19 varian delta. Angka kasus positif baru kini mencapai 30.000 per hari dalam sepekan terakhir, atau naik dari rerata sepekan sebelumnya yang masih berada di kisaran 11.000 bulan lalu.
Indeks Dow Jones Industrial Average longsor 496,5 poin (-1,4%) pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) dan selang 12 menit menjadi minus 521,1 poin (-1,5%) ke 34.166,75. Nasdaq drop 191,8 poin (-1,33%) ke 14.235,47 dan S&P 500 surut 58,7 poin (-1,36%) ke 4.268,45.
Saham siklikal-yang bakal diuntungkan dari pembukaan kembali ekonomi-berguguran di pembukaan, seperti saham emiten feri Royal Caribbean dan maskapai United Airlines yang drop lebih dari 4%. Saham produsen pesawat terbang Boeing dan produsen otomotif General Motors melemah lebih dari 2%.
Harga minyak anjlok di tengah kekhawatiran permintaan akan turun, sementara suplai bertambah karena forum OPEC+ menyepakati normalisasi produksi secara bertahap. Saham ConocoPhillips dan Exxon Mobil drop 3% setelah harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) drop 3% menjadi US$ 69,36/barel.
Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS (US Treasury) tenor 10 tahun-yang menjadi acuan di pasar-anjlok ke level terendahnya dalam 5 bulan terakhir, yakni pada 1,219%. Kekhawatiran perlambatan ekonomi mendorong investor memburu aset minim risiko (safe haven) ini.
Keprihatinan konsumen terkait inflasi dan juga kenaikan kasus baru Covid-19 di antara warga AS yang sudah divaksin bisa memperburuk sentimen konsumen beberapa bulan ke depan bahkan setelah tingkat penyerapan lapangan kerja dan kinerja emiten tumbuh, tutur Kepala Perencana Investasi Oppenheimer John Stoltzfus dalam riset yang dikutip wmhg.org International.
Inflasi Juni melesat mencapai 5,4% secara tahunan. Indeks sentimen konsumen yang dirilis Universitas Michigan menunjukkan bahwa konsumen percaya harga barang akan naik 4,8% tahun depan, atau tertinggi sejak Agustus 2008.
Sebanyak 76 emiten anggota indeks S&P 500 merilis kinerja mereka per kuartal II-2021 hari ini, di antaranya United Airlines, American Airlines, Snap, Twitter. Honeywell, IBM, dan Netflix.
Sepekan kemarin, indeks Dow Jones dan S&P 500 melemah 0,52% dan 0,97%m dan Nasdaq terbanting 1,9% (menjadi pekan terburuk sejak Mei). Sepanjang Juli, Dow dan S&P 500 menguat masing-masing sebesar 0,7% dan 0,5%, sementara Nasdaq melemah 0,5%.
Pasar hari ini memantau rilis indeks perumahan oleh National Association of Home Builders. Ekonom dalam polling Dow Jones memperkirakan angka 81, sama seperti bulan lalu. Angka di atas 50 mengindikasikan sentimen positif calon pembeli rumah.
TIM RISET wmhg.org INDONESIA