Jakarta, wmhg.org Indonesia – Mata uang Eropa kembali menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (25/8/2020). Washington-Beijing yang kembali berkomunikasi terkait hubungan dagang keduanya justru membuat dolar AS terpukul, sebabnya sentimen pelaku pasar yang membaik dan membuat mata uang safe haven kurang menarik. Dolar merupakan salah satu mata uang safe haven.
Melansir data Refinitiv, pada pukul 20:00 WIB, euro menguat 0,23% ke US$ 1,1814, sementara poundsterling lebih tinggi lagi 0,51% ke US$ 1,3129 di pasar spot.
Hubungan AS-China belakangan ini kembali memanas, tetapi Negosiator dagang Amerika Serikat (AS) dan China dikabarkan melakukan komunikasi via telepon, Selasa (24/8/2020). Kedua negara sepakat mendorong realisasi kesepakatan Fase I.
AS diwakili Perwakilan Dagang (USTR) Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin. Sedangkan China diwakili Perdana Menteri China Liu He.
Kedua negara juga mengonfirmasi kabar ini dalam pernyataan terpisah. Washington mengatakan membahas langkah-langkah yang telah diambil China terkait isi perjanjian.
Baca:
Congratulations! Rupiah Juara Asia 3 Hari Beruntun
Salah satunya soal perlindungan yang lebih besar pada hak kekayaan intelektual. Termasuk menghilangkan hambatan bagi perusahaan AS di bidang jasa keuangan dan pertanian serta menghilangkan transfer teknologi paksa.
Kedua belah pihak melihat kemajuan dan berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan keberhasilan kesepakatan, ujar USTR dikutip dari Reuters.
Setelah kabar tersebut, sentimen pelaku pasar membaik, euro serta poundsterling kembali bangkit setelah melemah 2 hari beruntun.
Dolar AS yang selama ini tertekan mulai kembali menguat menyusul harapan akan pulihnya perekonomian negeri Paman Sam. Harapan itu muncul setelah aktivitas manufaktur menunjukkan kenaikan di bulan ini. Markit pada pekan lalu melaporkan purchasing managers index (PMI) naik menjadi 53,6, menjadi yang tertinggi di tahun ini, bahkan sejak Januari 2019 lalu.
Melesatnya PMI manufaktur artinya roda bisnis negeri Paman Sam mulai berputar lagi, sehingga perekonomian diharapkan bisa segera bangkit dari resesi akibat pandemi Covid-19.
TIM RISET wmhg.org INDONESIA