Jakarta, wmhg.org Indonesia – Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) anjlok pada perdagangan Senin (19/7/2021), menyusul kekhawatiran naiknya angka penyebaran Covid-19 varian delta di berbagai negara.
Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average turun 370 poin (-1,1%) dari nilai wajarnya. Kontrak serupa indeks S&P 500 juga turun, sebesar 0,8%, sedangkan kontrak futures indeks Nasdaq tertekan 0,4%.
Saham siklikal-yang bakal diuntungkan dari pembukaan kembali ekonomi-berguguran di sesi pra-pembukaan, seperti saham emiten feri Royal Caribbean, produsen pesawat terbang Boeing, produsen otomotif General Motors dan maskapai United Airlines yang drop lebih dari 2%.
Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS (US Treasury) tenor 10 tahun-yang menjadi acuan di pasar-anjlok ke level terendahnya dalam 5 bulan terakhir, yakni pada 1,25%. Kekhawatiran perlambatan ekonomi mendorong investor mengalihkan dananya untuk memburu aset minim risiko (safe haven) ini.
Kasus Covid-19 di AS berbalik menguat bulan ini, dengan penularan virus Covid-19 varian delta. Angka kasus positif baru kini mencapai 30.000 per hari dalam sepekan terakhir, atau naik dari rerata sepekan sebelumnya yang masih berada di kisaran 11.000 bulan lalu.
Harga minyak anjlok di tengah kekhawatiran permintaan akan turun, sementara suplai bertambah karena forum OPEC+ menyepakati terhentinya pemangkasan produksi secara bertahap. Saham ConocoPhillips anjlok lebih dari 3% dan Exxon Mobil drop 2% setelah harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) drop 2% menjadi US$ 70,02/barel.
Kita pernah di situasi transaksi seperti ini… pasar yang berputar ini.. saham berbasis nilai ke saham berbasis pertumbuhan, pertumbuhan ke nilai, tutur Stephanie Link, Kepala Perencana Investasi dan Manajer Portofolio Hightower, kepada wmhg.org International.
Sebanyak 76 emiten anggota indeks S&P 500 merilis kinerja mereka per kuartal II-2021 hari ini, di antaranya United Airlines, American Airlines, Snap, Twitter. Honeywell, IBM, dan Netflix.
Sepekan kemarin, indeks Dow Jones dan S&P 500 melemah 0,52% dan 0,97%m dan Nasdaq terbanting 1,9% (menjadi pekan terburuk sejak Mei). Sepanjang Juli, Dow dan S&P 500 menguat masing-masing sebesar 0,7% dan 0,5%, sementara Nasdaq melemah 0,5%.
Kekhawatiran inflasi juga membayangi pasar, di mana inflasi Juni melesat mencapai 5,4% secara tahunan. Indeks sentimen konsumen yang dirilis Universitas Michigan menunjukkan bahwa konsumen percaya harga barang akan naik 4,8% tahun depan, atau tertinggi sejak Agustus 2008.
Data ekonomi yang akan dipantau pelaku pasar hari ini adalah rilis survei perumahan oleh National Association of Home Builders. Ekonom dalam polling Dow Jones memperkirakan angka indeks perumahan akan tetap sama seperti bulan lalu, yakni pada 81. Angka di atas 50 mengindikasikan positifnya sentimen calon pembeli rumah.
TIM RISET wmhg.org INDONESIA