Jakarta – Sekitar tiga perempat dari semua Bitcoin yang beredar belum dipindahkan tangankan selama enam bulan terakhir atau lebih. Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Onchain.
Temuan tersebut berasal dari grafik Hodl Wave milik Glassnode, yang menggunakan data blockchain untuk memberikan pandangan makro tentang Bitcoin. Mereka menyimpan BTC dalam dompet sejak terakhir dipindahkan.
Dikutip dari cointelegraph, Senin (19/8/2024), ini merupakan lonjakan signifikan dibanding data seminggu yang lalu. Pada 11 Agustus, ketika data platform analitik onchain Glassnode menunjukkan bahwa hampir setengah dari pasokan BTC, tepatnya sekitar 45%, tidak aktif diperjualbelikan selama setidaknya enam bulan.
Namun, data menunjukkan bahwa sekitar 74% Bitcoin yang hanya disimpan ini membuat harga aset digital tersebut turun 21% dari titik tertinggi sepanjang masa.
Dominasi koin ini menunjukkan bahwa investor jangka panjang semakin memegang BTC mereka sebagai lindung nilai, mungkin mengantisipasi kenaikan harga di masa mendatang.
Tren holding juga mengakibatkan berkurangnya pasokan Bitcoin yang tersedia untuk diperdagangkan. Hal ini dapat menyebabkan apresiasi harga karena permintaan meningkat dan pasokan berkurang.
Sementara itu, dalam sebuah posting di X pada 19 Agustus, analis onchain James Check mengamati bahwa lebih dari 80% pemegang Bitcoin jangka pendek berada dalam posisi yang tidak menguntungkan karena kepemilikan mereka diperoleh dengan harga yang lebih tinggi dari harga spot saat ini.
Ia memperingatkan bahwa hal ini dapat menyebabkan penurunan lebih lanjut jika mereka panik menjual seperti yang mereka lakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Pemegang jangka pendek adalah mereka yang telah memegang BTC kurang dari 155 hari.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.