Jakarta – Dana yang diperdagangkan di bursa atau exchange trade fund (ETF) bitcoin spot yang terdaftar di Amerika Serikat (AS) naik 175 persen year over year (YoY) dalam hampir tiga minggu pertama perdagangan.
Mengutip Coindesk, Kamis (6/2/2025), pada 13 Januari-5 Februari 2025, arus masuk bersih setara USD 4,4 miliar atau sekitar Rp 71,7 triliun ke ETF bitcoin spot (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.302). Sedangkan arus masuk bersih pada 2024 untuk tiga minggu pertama setara USD 1,6 miliar atau Rp 26,09 triliun.
Adapun ETF bitcoin spot termasuk salah satu peluncuran ETF tersukses sepanjang masa, dan telah kumpulkan lebih dari USD 40,6 miliar atau sekitar Rp 661,95 triliun dalam total arus masuk bersih.
Pada saat yang sama, BlackRock iShares Trust (IBIT) alami total arus masih bersih sebesar USD 40,8 miliar. Sedangkan total arus masuk bersih untuk semua 11 ETF bitcoin spot mencapai USD 40,6 miliar. Sementara itu, aliran dana yang keluar di Grayscale GBTC mencapai USD 21,9 miliar atau sekitar Rp 357,06 triliun.
Untuk menentukan apakah arus masuk ini mencerminkan posisi beli terarah atau merupakan bagian dari perdagangan dasar, di mana investor mengambil posisi beli pada aset acuan di pasar spot. Sementara secara bersamaan menjual kontrak berjangka saat mereka berdagang pada premi terhadap spot.
Saat ini, investor dapat memperoleh premi sekitar 10%, yang pada akhirnya akan berkurang saat harga spot mendekati berakhirnya kontrak berjangka.
Menurut data Glassnode, Chicago Mercantile Exchange (CME), tempat utama untuk perdagangan tersebut, telah mengalami penurunan minat terbuka dari 180.099 BTC menjadi 168.549 BTC tahun ini, yang menunjukkan bahwa arus masuk ini tidak terutama didorong oleh perdagangan dasar.