Jakarta Dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Solana diperkirakan tidak akan diluncurkan di Amerika Serikat hingga tahun 2026, bahkan di bawah pemerintahan yang pro-kripto. Prediksi tersebut diungkapkan oleh analis Bloomberg Intelligence, James Seyffart.
“Penerbit mungkin melihat pergerakan pada pengajuan ETF Solana yang masih terhambat setelah Presiden terpilih Donald Trump menjabat pada 20 Januari mendatang,” kata Seyffart dalam sebuah wawancara dengan Blockworks, dikutip dari Cointelegraph, Sabtu (18/1/2025).
Baca Juga
-
ETF Bitcoin dan Ethereum Alami Arus Masuk Positif Sepanjang November 2024
“Namun, jadwal peluncuran dapat diperpanjang hingga 2026 karena preseden SEC yang membutuhkan waktu 240–260 hari untuk meninjau pengajuan, ungkapnya.
Proses peninjauan juga dipersulit menyusul gugatan hukum Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) yang sedang berlangsung terhadap bursa kripto yang menuduh SOL sebagai sekuritas yang tidak terdaftar.
Divisi Penegakan SEC menyebut Solana sebagai sekuritas, yang mencegah divisi SEC lainnya menganalisisnya untuk pembungkus ETF komoditas, jelas Seyffart.
Pada tahun 2024, SEC mengizinkan penerbit untuk mendaftarkan ETF Bitcoin dan Ether pada bulan Januari dan Juli 2024.
Namun, aplikasi ETF lainnya, termasuk beberapa ETF SOL spot yang diusulkan, masih tertunda.
Penerbit kini masih menunggu persetujuan untuk beberapa ETF indeks kripto yang dirancang untuk menyimpan berbagai macam token digital.
“Pada dasarnya, pengajuan ini merupakan opsi beli atas kemenangan Trump dalam pemilihan presiden AS,” kata Eric Balchunas, analis ETF di Bloomberg Intelligence, pada Oktober 2024.