Jakarta Bitcoin menghadapi arus keluar bersih lebih dari USD 1,5 miliar atau setara Rp 24,2 triliun (asumsi kurs Rp 16.196 per dolar AS) selama empat hari terakhir. Arus keluar ini terjadi di tengah minat institusional terhadap mata uang kripto tetap kuat.
Dilansir dari Yahoo Finance, Jumat (27/12/2024), pergeseran arus dana ini terjadi kala harga bitcoin saat ini diperdagangkan sekitar USD 96.000, menandai penurunan 11 persen dari titik tertinggi sepanjang masa di USD 108.268 yang ditetapkan awal bulan ini, menurut data dari CoinMarketCap.
Bagi investor, arus keluar ini menandakan kehati-hatian saat bitcoin membukukan penurunan mingguan pertamanya sejak kemenangan pemilihan Trump, sementara pesan terbaru Federal Reserve tentang inflasi dan suku bunga telah membentuk kembali ekspektasi pasar.
Meskipun pasar secara umum mengalami penurunan, adopsi institusional terus berkembang. MicroStrategy mengumumkan akuisisi senilai USD 561 juta atas 5.262 bitcoin yang dibeli pada Desember dengan harga rata-rata USD 106.662, menurut pengajuan ke Securities and Exchange Commission (SEC). Perusahaan tersebut kini memegang 444.262 bitcoin, yang dibeli dengan harga agregat sekitar USD 27,7 miliar.
Tren Pasar ETF BitcoinÂ
iShares Bitcoin Trust (IBIT) milik BlackRock mengalami arus keluar terbesar dalam satu hari sebesar USD 188,7 juta pada Selasa, sehingga total penarikan selama empat hari menjadi USD 229,7 juta, menurut data dari manajer aset Farside Investors yang berbasis di Inggris
Fidelity Wise Origin Bitcoin Fund (FBTC) memimpin arus keluar selama empat hari dengan penarikan sebesar USD 509,6 juta, sementara ARK 21Shares Bitcoin ETF (ARKB) merugi USD 286,1 juta selama periode tersebut, menurut Farside.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.Â