Jakarta – Dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) bitcoin spot telah mencatat kinerja mingguan tertinggi sejak pertengahan Juli, menghasilkan arus masuk bersih sebesar USD 1,2 miliar atau setara Rp 18,2 triliun (asumsi kurs Rp 15.186 per dolar AS), menurut laporan CoinShares yang baru.
Analis percaya keputusan Federal Reserve baru-baru ini untuk memangkas suku bunga serta pemangkasan suku bunga lebih lanjut yang akan segera dilakukan mungkin telah mengkatalisasi pertumbuhan nilai bitcoin.Â
Pergeseran Federal Reserve tidak hanya memacu kepercayaan investor, tetapi mengingat pemilihan umum yang akan datang, ada kemungkinan pemerintahan baru di bawah Wakil Presiden Kamala Harris atau mantan presiden Donald Trump dapat mengambil sikap yang lebih berfokus pada inovasi dengan industri tersebut.
Di sisi lain, ETF mata uang kripto terbesar kedua di dunia, ether mengalami arus keluar yang terus merusak sektor ini. Grayscale Ethereum Trust, salah satu ETF ether terbesar di dunia, mencatat arus keluar sebesar USD 127 juta minggu lalu.
Banyak analis pasar kripto memperkirakan prospek bullish untuk tahun ini bagi mata uang kripto terbesar di dunia. Salah satunya prediksi dari kepala pasar di YouHodler, Ruslan Lienkha yang mengatakan harga Bitcoin masih dalam fase konsolidasi.
Harga Bitcoin masih dalam fase konsolidasi dan korektif menyusul pertumbuhan kuat yang terlihat di awal tahun ini, kata Lienkha, dikutip dari Yahoo Finance, Selasa (1/10/2024).
Adapun dari perspektif analisis teknis, Bitcoin berada pada pola bullish flag, yang sering kali menunjukkan potensi kelanjutan tren naik. Sedangkan secara fundamental, prospeknya juga tampak menguntungkan untuk pertumbuhan lebih lanjut hingga akhir tahun, karena pemotongan suku bunga baru-baru ini telah memberikan sinyal risk-on bagi para pedagang.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.