Jakarta Bitcoin menunjukkan beberapa sinyal kuat dengan rebound arus masuk yang signifikan pada pekan ketiga Oktober 2024. ETF Bitcoin mencatat arus masuk sebesar USD 2 miliar atau setara Rp 31,1 miliar (asumsi kurs Rp 15.562 per dolar AS), menurut data CoinShares.
Nilai tersebut menyamai total arus masuk Bitcoin terbesar sejak Juli. Analis Bernstein, Gautam Chhugani mengomentari hal ini, mencatat ini bukan lagi sekadar dana lindung nilai yang melakukan arbitrase pasar ada permintaan nyata untuk ETF Bitcoin, dan ini mengubah lanskap investasi.
“Kami yakin arus masuk ETF yang meningkat kini semakin mengarah pada permintaan spot bitcoin mengingat manajer aset telah berfokus pada distribusi ke penasihat kekayaan dan perusahaan sekuritas, tidak seperti permintaan ETF awal yang berasal dari perdagangan derivatif spot-CME,” kata Chhugani, dikutip dari Yahoo Finance, Selasa (22/10/2024).
Lebih dari USD 20 miliar kini telah mengalir ke ETF Bitcoin hanya dalam sepuluh bulan. ETF emas membutuhkan waktu lima tahun untuk mencapai level tersebut. Analis CoinShares James Butterfill mengisyaratkan lonjakan minat investasi dapat disebabkan oleh peningkatan peluang pemilihan Presiden Trump.
Kami yakin optimisme baru ini berasal dari meningkatnya ekspektasi kemenangan Partai Republik dalam pemilihan umum AS mendatang, karena mereka secara umum dipandang lebih mendukung aset digital, jelas Butterfill..
Laporan CoinShares juga menunjukkan arus regional menggambarkan gambaran yang sangat terpolarisasi, dengan AS melihat arus masuk sebesar USD 2,3 miliar, sementara hampir setiap negara lain melihat arus keluar kecil, yang paling menonjol adalah Kanada, Swedia, dan Swiss dengan masing-masing USD 20 juta, USD 18 juta, dan USD 15 juta..
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.