Jakarta – Blockchain Association, salah satu kelompok terkemuka dalam industri kripto, mengumumkan prioritas untuk 100 hari pertama pemerintahan Donald Trump jika ia kembali menjadi presiden pada 2025.
Organisasi ini mengarahkan fokus pada pembaruan regulasi yang mendukung inovasi blockchain, mendorong transparansi pasar, dan membangun kejelasan hukum terkait aset digital.
Salah satu langkah utama yang ditekankan adalah reformasi terhadap sikap keras Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) di bawah kepemimpinan Gary Gensler. Trump telah mengisyaratkan ia mungkin akan mengganti Gensler, yang dianggap terlalu agresif dalam mengklasifikasikan banyak cryptocurrency sebagai sekuritas. Langkah ini diharapkan memberikan lingkungan yang lebih ramah bagi inovasi di sektor kripto.
Selain itu, Trump berjanji untuk mendukung penambangan Bitcoin domestik, mengamankan hak atas kepemilikan mandiri kripto, dan mencegah pengenalan mata uang digital bank sentral (CBDC). Strategi ini dipandang sebagai upaya untuk memperkuat posisi Amerika Serikat sebagai pusat inovasi blockchain dan kripto global.
Namun, beberapa pihak skeptis mengenai realisasi janji-janji ini, mengingat kompleksitas kebijakan dan potensi tantangan dari berbagai kelompok di dalam pemerintahan.
Meski demikian, kemenangan Trump telah meningkatkan optimisme di kalangan komunitas kripto, yang berharap kepemimpinannya dapat membawa perubahan signifikan terhadap regulasi yang saat ini dianggap membatasi.
Reformasi kripto
Melansir Cointelegraph, Minggu, 24 November 2024, terdapat lima poin yang diuraikan untuk mereformasi regulasi kripto. Pertama, Asosiasi Blockchain menyerukan untuk membangun kerangka kerja yang sesuai dengan tujuan untuk aset digital yang mendorong inovasi sekaligus melindungi konsumen.
Dalam unggahan media sosial terkait, kelompok tersebut mengatakan pemerintahan Trump harus mengakhiri kebijakan pemerintah AS tentang regulasi melalui penegakan hukum.