Jakarta – Bank sentral Inggris meminta perusahaan di Inggris untuk mengungkapkan keterlibatan kripto paling lambat akhir Maret 2025. Hal ini menurut arahan baru dari Prudential Regulation Authority.
Dilansir dari Yahoo Finance, Selasa (17/12/2024), Regulator meminta informasi tersebut untuk menilai secara akurat risiko yang ditimbulkan kripto terhadap stabilitas keuangan, dengan menekankan hal itu akan membantu kantornya menemukan masalah dari kripto.
September ini, Inggris memperkenalkan undang-undang baru yang berpotensi mengkategorikan kripto sebagai properti pribadi dan memberikan kejelasan regulasi yang lebih besar tentang aset digital langkah yang disambut baik untuk wilayah tempat 12 persen populasi memiliki kripto.
Dalam Indeks Adopsi Kripto Global terbaru dari Chainalysis, Inggris menduduki peringkat ke-12 secara global untuk tingkat adopsinya, hanya di belakang India, Nigeria, Indonesia, Vietnam, Ukraina, AS, Rusia, Filipina, Turki, Brasil, dan Pakistan.
Industri kripto di Inggris masih berada di zona abu-abu hukum, meskipun peta jalan kripto baru diperkenalkan yang bertujuan untuk mencapai kejelasan regulasi yang lebih besar.
Pada saat yang sama, negara tersebut memberlakukan pedoman periklanan yang ketat untuk kripto. Pada 2021, regulator iklan teratas negara tersebut melarang iklan dari bursa kripto seperti Coinbase dan Kraken.
Baru-baru ini, Otoritas Perilaku Keuangan (FCA, salah satu regulator industri kripto negara tersebut, telah meningkatkan penegakan hukum, mengeluarkan lebih dari 1.700 peringatan, dan menutup lebih dari 900 situs kripto dan lebih dari 50 aplikasi kripto seluler karena melanggar aturan tentang promosi aset digital.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.