Jakarta – Direktur Pelaksana Bank Sentral Singapura, Ravi Menon menyebut mata uang kripto swasta yang tidak memiliki nilai inheren kemungkinan akan memudar dalam jangka panjang.
Menon melihat sistem moneter masa depan melibatkan tiga komponen utama yaitu mata uang digital bank sentral (CBDC), kewajiban bank komersial yang diberi token, dan stablecoin yang dikontrol secara ketat.
Koin digital swasta telah gagal dalam ujian uang karena tidak dapat mempertahankan nilainya. Tidak ada seorang pun yang menyimpan tabungan hidupnya untuk barang-barang ini. Orang-orang membeli dan menjual barang-barang ini untuk mendapatkan uang dengan cepat,” kata Menon, dikutip dari Yahoo Finance, Senin (14/10/2024).
Dalam visi Menon, stablecoin masa depan yang sepenuhnya didukung oleh obligasi atau uang tunai pemerintah berkualitas tinggi dapat memungkinkan penerapan inovatif sambil menjaga stabilitas, tidak seperti mata uang kripto swasta yang mudah berubah.
Sementara itu, Deputi Gubernur Reserve Bank of India M. Rajeshwar Rao berbagi pandangan positif mengenai CBDC yang memenuhi kebutuhan pengguna yang tidak terpenuhi dengan menggunakan infrastruktur teknologi yang ada, sekaligus memastikan privasi dan keamanan.
RBI berupaya memperluas fungsionalitas percontohan CBDC untuk pembayaran offline. Dalam jangka panjang, Rao menyarankan pertimbangan seputar transisi dari mekanisme CBDC bilateral ke multilateral antar bank sentral.
Diskusi tersebut menyoroti preferensi para bankir sentral terhadap mata uang digital yang diatur dibandingkan mata uang kripto yang diterbitkan secara pribadi dalam sistem moneter masa depan.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.