Jakarta – Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), mengungkapkan bahwa pihaknya optimistis perkembangan industri kripto di Indonesia akan mencatat kinerja yang positif pada akhir 2024.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti, Tirta Karma Senjaya dalam kegiatan Indonesia Blockchain Week 2024 di Ritz Carlton Jakarta, Selasa (19/11).
Tirta yakin, transaksi kripto di Indonesia bisa mengalami kenaikan pada 2025. Hal itu mengingat sejumlah aset kripto tengah menikmati posisi yang kuat, terutama Bitcoin (BTC).
Harapannya, transaksi sampai akhir Oktober 2024 ini kemarin mencapai Rp.165 triliun, mudah-mudahan kalau dalam 10 bulan saja Rp.475 triliun maka di akhir 2024 paling tidak sampai Rp.600-an triliun,” ungkap Tirta di Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Selasa (19/11/2024).
Kalau pun belum bisa melebihi yang tercatat di 2021 tetapi ini sudah luar biasa. Karena memang kalau di siklus 2021 aset kripto high semua ya, mudah-mudahan di 2025 terjadi all time high baru sehingga transaksi bisa meningkat,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Tirta juga menyampaikan harapannya pada regulasi kripto di masa pemerintahan baru.
“Pada prinsipnya dalam hal regulasi akan tetap kita jalankan, kembali lagi nanti Pemerintah ingin berjalannya seperti apa. Tetapi yang pasti industri ini harus tetap berjalan, karena kemarin Bappeti sudah menerbitkan bursa untuk produk. Itu tetap harus berjalan,” ujar dia.
Intinya ketika berpindah secara regulasi di OJK, industri ini akan bergeser saja dari sisi pengawas. Jadi industri ini jangan sampai ada stagnan, kekosongan,” pungkas Tirta.