Jakarta Bhutan baru-baru ini menyetorkan 929 Bitcoin (BTC) senilai USD 66,16 juta atau Rp.1 triliun, ke bursa mata uang kripto global Binance.
Mengutip Cryptonews, Jumat (1/11/2024) data dari Arkham Intelligence menunjukkan bahwa Bhutan saat ini memegang 12.456 Bitcoin senilai USDÂ 887,46 juta atau sekitar Rp.13,9 triliun.
Baca Juga
-
Terungkap, Pemerintah Bhutan Simpan Bitcoin Senilai Rp 12,5 Triliun
-
Bhutan Jadi Negara Pemilik Cadangan Kripto Bitcoin Terbesar ke-4 di Dunia
Penyetoran ke Binance telah menimbulkan pertanyaan di seluruh komunitas kripto, dengan beberapa orang bertanya-tanya apakah Bhutan mungkin sedang bersiap untuk melikuidasi sebagian kepemilikan Bitcoin-nya.
Sebelumnya hari ini, Bhutan juga mengirimkan 102 Bitcoin lainnya senilai lebih dari USD 7 juta atau Rp.110,1 miliar ke Binance.
Transaksi tersebut terjadi di tengah lonjakan harga Bitcoin baru-baru ini.
Saat ini, mata uang kripto terkemuka tersebut diperdagangkan pada harga USD 71.300, naik hampir 3% dalam 24 jam dan mendekati harga tertinggi USD 73.700 yang dicapai pada bulan Maret tahun 2024 ini.
Transaksi terkini menunjukkan Binance sebagai bursa utama Bhutan untuk penyetoran dan penarikan kripto, dengan total USD 254,3 juta (Rp.3,9 triliun).
Bursa lain yang digunakan termasuk Celsius dan Kraken, tetapi dengan volume transaksi yang relatif lebih rendah.
Dilaporkan, Bhutan juga memegang beberapa mata uang kripto lain selain Bitcoin. Portofolio tersebut juga mencakup Ethereum, yang menyimpan 656.039 ETH senilai sekitar USD 1,72 juta (Rp.27 miliar).
Selain itu, kepemilikan kripto yang lebih kecil mencakup 69 juta token BOBO, 53.569 SAND, dan 23.505 MATIC, dengan masing-masing aset ini bernilai di bawah USD 100 secara kolektif. Sejumlah kecil token Binance Coin (BNB), BIM, dan INS juga dimiliki negara kerajaan itu.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.