Jakarta Bursa kripto asal China, Binance mengumumkan bahwa tim keamanannya telah berhasil memulihkan atau membekukan lebih dari USD 73 juta (Rp.1,1 triliun) dana pengguna yang dicuri dari pihak eksternal antara 1 Januari dan 31 Juli 2024.
Mengutip News.bitcoin.com, Minggu (11/8/2024) capaian ini menandai kenaikan pada dana USD 55 juta (Rp.875,9 miliar) yang diamankan sepanjang 2023.Â
Melalui upaya proaktif untuk mendukung pengguna Web3 dan berkolaborasi dengan rekan-rekan industri, kami telah berhasil membantu pengguna memulihkan aset digital yang salah tempat dan hilang, serta membekukan dan menarik kembali dana yang diperoleh secara tidak sah yang telah masuk ke platform Binance, demikian keterangan perusahaan terkait pemulihan dana tersebut.
Kepala Keamanan Binance, Jimmy Su menyoroti komitmen perusahaan untuk melindungi pengguna dan meningkatkan keamanan ekosistem mata uang kripto, memanfaatkan teknologi blockchain untuk melacak dan memulihkan dana yang dicuri.
Sebagian besar dari pemulihan dan pembekuan ini, sekitar 80% terkait dengan peretasan, eksploitasi, dan pencurian yang terjadi secara eksternal. Sisanya 20% terkait dengan penipuan yang terjadi di luar platform Binance.
Su mengaitkan keberhasilan ini dengan budaya Binance yang berfokus pada pengguna dan langkah-langkah keamanan proaktif.
Ia mencatat bahwa teknologi blockchain memainkan peran penting dalam melacak dan memulihkan dana yang dicuri, yang membantu menciptakan lingkungan investasi yang lebih aman.
Pendekatan proaktif ini telah menghasilkan kemajuan signifikan dalam memerangi kejahatan keuangan di industri mata uang kripto.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.