Jakarta – Bitcoin (BTC) menunjukkan ketahanannya meskipun pasar saham secara umum terus menurun ke level terendah terkait kebijakan tarif pada Senin Paskah. Cryptocurrency dengan kapitalisasi terbesar ini naik 2,3% dalam 24 jam terakhir dan kini diperdagangkan di angka USD 86.800—untuk pertama kalinya sejak 3 April, sehari setelah pemerintahan Trump mengumumkan kebijakan tarif barunya.
Kenaikan ini terutama didorong oleh bitcoin, yang membuat indeks pasar CoinDesk 20 juga naik sebesar 1,17% dalam periode yang sama, sementara sebagian besar token lainnya tidak banyak berubah. Saham-saham yang terkait dengan kripto juga relatif stabil.
Saham Coinbase (COIN) dan MicroStrategy (MSTR) hanya turun masing-masing 1,2% dan 1,3%, sedangkan saham penambang bitcoin besar seperti MARA Holdings (MARA), Riot Platforms (RIOT), dan Core Scientific (CORZ) turun antara 2% hingga 3%.
Ketahanan pasar kripto ini cukup mencolok, mengingat indeks saham utama seperti S&P 500, Nasdaq, dan Dow Jones masing-masing turun 3,35%, 3,5%, dan 3,27%, kembali mendekati level terendah yang juga dipicu oleh kebijakan tarif dua minggu lalu.
Sementara itu, harga emas naik 2,9% dan kini diperdagangkan di angka USD 3.400. Di sisi lain, DXY (indeks yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang lain) menyentuh level terendah dalam tiga tahun terakhir.
Apakah kenaikan bersamaan antara bitcoin dan emas hari ini hanya karena faktor libur, atau ini pertanda pergeseran serius ke bitcoin sebagai aset pelindung nilai? tulis analis dari perusahaan perdagangan kripto QCP Capital, dikutip dari Cointelegraph, Selasa (22/4/2025).
Mengingat sebagian Eropa masih libur, konfirmasi pergerakan pasar mungkin butuh beberapa hari lagi. Analis QCP Capital menilai korelasi antara bitcoin, emas, dan saham jadi hal yang patut diperhatikan ke depannya.