Jakarta – Arthur Hayes, mantan CEO bursa kripto Bitmex, memprediksi bahwa Bitcoin (BTC) kemungkinan akan turun hingga USD 70.000 atau setara Rp 1,15 miliar (asumsi kurs Rp 16.440 per dolar AS) sebelum mengalami reli besar.
Ia mengingatkan para investor untuk tetap sabar di tengah volatilitas yang tinggi dan menyoroti peran bank sentral dalam menentukan arah pasar selanjutnya.
Dalam analisisnya, Hayes menilai bahwa koreksi hingga 36% dari harga tertinggi sepanjang masa (ATH) Bitcoin di UD 110.000 merupakan hal yang normal dalam pasar bullish. Melalui platform media sosial X pada 10 Maret.
BTC kemungkinan mencapai titik terendah di sekitar USD 70.000. Koreksi ini bukanlah hal yang aneh dalam tren naik jangka panjang, kata Hayes, dikutip dari Bitcoin.com, Rabu (12/3/2025).
Namun, ia menambahkan sebelum Bitcoin mengalami reli besar, pasar keuangan tradisional seperti S&P 500 (SPX) dan Nasdaq (NDX) perlu mengalami penurunan signifikan, yang dapat memicu krisis di lembaga keuangan utama.
Jika hal ini terjadi, bank sentral seperti Federal Reserve, Bank Rakyat Tiongkok (PBOC), Bank Sentral Eropa (ECB), dan Bank Jepang (BOJ) kemungkinan akan mengambil langkah pelonggaran moneter untuk menstabilkan ekonomi.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.