Jakarta – CEO CryptoQuant, Ki Young Ju memperkirakan Bitcoin (BTC) akan mengakhiri 2024 dengan harga di kisaran USD 59.000 atau Rp 926,4 juta.
Mengutip Cointelegraph, Senin (11/11/2024) Ki Young Ju menyebutkan, pasar berjangka yang terlalu panas merupakan salah satu alasan utama harga Bitcoin bakal merosot pada akhir tahun.
Dalam postingannya pada 9 November di platform X, Ki Young Ju memperkirakan Bitcoin akan menutup tahun ini pada harga USD 58.974 atau Rp 926 juta.
Saya memperkirakan akan terjadi koreksi karena indikator pasar berjangka BTC terlalu panas, tetapi kita memasuki tahap penemuan harga, dan pasar semakin memanas,” tulis Ki Young Ju.
Jika koreksi dan konsolidasi terjadi, kenaikan harga mungkin akan berlanjut; namun, reli akhir tahun yang kuat dapat menyebabkan pasar melemah pada tahun 2025, (menurut pendapat saya),” katanya.
Semoga saya salah,” imbuhnya dalam postingan di X.
Harga Bitcoin saat ini menunjukkan rekor tingkat minat terbuka, ukuran berapa banyak posisi aktif yang terbuka pada derivatif Bitcoin seperti kontrak berjangka dan opsi hampir USD 50 miliar, menurut data CoinGlass.
Namun, CEO Collective Shift Ben Simpson mengatakan, meskipun ada kemungkinan penurunan harga ke USD 58.000, ia menganggapnya sangat tidak mungkin pada akhir tahun ini.
Dengan pemilihan Trump, suku bunga turun, potensi pelonggaran kuantitatif dimulai di masa mendatang, dan mendapatkan hari-hari yang relatif konsisten dengan volume ETF Bitcoin senilai satu miliar dolar, lebih banyak orang yang mengetahuinya, katanya.
Harga Bitcoin telah melonjak 17,3% dalam sepekan terakhir, dan sempat naik untuk mencapai rekor tertinggi baru di USD 81.570 atau Rp.1,2 miliar pada 10 November 2024.