Jakarta Bitcoin (BTC) mengalami penurunan signifikan setelah pedagang melakukan aksi ambil untung beberapa hari setelah Presiden Donald Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang menyoroti pentingnya aset digital dalam inovasi Amerika Serikat.
Pada Senin harga Bitcoin turun lebih dari 6,5 persen, menyentuh angka di bawah USD 98.000 atau setara Rp 1,58 miliar (asumsi kurs Rp 16.175 per dolar AS) sebelum sedikit pulih.Â
Penurunan ini juga memengaruhi token lain, seperti Solana (SOL) dan XRP, yang masing-masing anjlok sekitar 11 persen dan 14 persen. Ethereum (ETH), mata uang kripto terbesar kedua, sempat merosot lebih dari 8 persen.
Melansir dari Yahoo Finance, Selasa (28/1/2025), penurunan ini terjadi menyusul keputusan Trump pada Jumat lalu yang membentuk kelompok kerja untuk memberikan rekomendasi kebijakan terkait aset digital dalam waktu enam bulan.Â
Meskipun perintah tersebut memberikan panduan awal, belum ada konfirmasi tentang langkah AS membentuk cadangan Bitcoin, yang sebelumnya dijanjikan Trump selama kampanye.
Menurut Sean McNulty dari FalconX, pasar sudah mengantisipasi sebagian besar isi perintah tersebut, sehingga apapun di bawah ekspektasi seperti absennya pembelian langsung Bitcoin oleh pemerintah menjadi kekecewaan.
Bitcoin Melonjak Lebih dari 50 Persen
Sejak kemenangan Trump pada November lalu, Bitcoin telah melonjak lebih dari 50 persen. Dukungan Trump terhadap sektor ini berkembang selama kampanye, didorong oleh keterlibatan politik dari industri kripto.Â
Dia berjanji menjadikan AS sebagai pusat kripto global dan menunjuk David Sacks sebagai penasihat kripto dan kecerdasan buatan.
Namun, tren kenaikan baru-baru ini berbalik arah setelah peluncuran memecoin dari Trump dan istrinya Melania, serta langkah-langkah kebijakan yang dinilai sebagian pasar masih kurang konkret.
Sementara itu, saham Asia menguat meskipun muncul kekhawatiran baru terkait perang dagang dan sanksi AS terhadap Kolombia. Di sisi lain, ketegangan di dunia teknologi akibat inovasi kecerdasan buatan dari Tiongkok turut memengaruhi pasar secara luas, termasuk aset digital.