Jakarta – Meskipun gerak harga Bitcoin sangat berkorelasi dengan pergerakan harga ekuitas AS, kepala aset digital BlackRock Inc, Robbie Mitchnick mengatakan salah kaprah jika menyebut mata uang kripto sebagai aset yang terhindar dari risiko. Karena menurutnya, kripto adalah aset yang berisiko.
Saham, komoditas, dan obligasi berimbal hasil tinggi umumnya dianggap sebagai aset yang bisa menghindari risiko karena biasanya berkinerja baik selama periode optimisme pasar dan ekspansi ekonomi. Aset seperti emas sering kali populer di kalangan investor selama masa ketidakpastian.
“Tidak ada satu negara atau pemerintah pun yang mengendalikan Bitcoin, dan itu langka dan terdesentralisasi,” kata Mitchnick, dikutip dari Yahoo Finance, Sabtu (5/10/2024).
Mitchnick menambahkan, ketika berpikir tentang Bitcoin, kebanyakan orang hanya terlintas sebagai sebagai alternatif moneter global yang sedang berkembang.
BlackRock sendiri mengelola dana yang diperdagangkan di bursa (ETF), berinvestasi dalam Bitcoin dan Ether. Namun, sementara banyak investor memandang Bitcoin sebagai emas digital sesuatu yang bernilai di saat-saat sulit.
“Sedangkan narasi untuk Ether di antara banyak klien institusional sedikit kurang jelas. Ether digunakan oleh berbagai aplikasi di blockchain Ethereum,” jelas Mitchnick.
Bitcoin telah naik 49 persen sepanjang tahun ini, dan Ether telah terapresiasi 15 persen, sebagian besar berkat persetujuan ETF yang memegang kedua token tersebut awal tahun ini.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.