Jakarta – Bursa kripto terbesar di dunia berdasarkan volume, Binance dan pendirinya Changpeng Zhao (CZ) kembali digugat terkait kasus pencucian uang.
Dilansir dari Coinmarketcap, Jumat (23/8/2024), menurut gugatan class action baru, Binance sengaja mengabaikan pendaftarannya ke otoritas terkait dan gagal mempertahankan protokol anti pencucian uang yang memadai sebagai sarana untuk mendapatkan keuntungan dari pasar AS.
Menurut gugatan tersebut, tindakan Binance menyebabkan Binance.com menjadi pusat bagi para penjahat yang ingin mencuci uang. Gugatan tersebut selanjutnya menuduh Binance dan pendirinya Changpeng Zhao mengutamakan keuntungan daripada hukum dan menawarkan cara kepada pelaku kejahatan untuk mengaburkan kejahatan mereka.
Lebih jauh, diduga Binance.US, cabang Binance di AS, diciptakan tanpa alasan lain selain untuk mengalihkan perhatian regulator AS.
Menurut Bill Hughes, seorang pengacara di firma perangkat lunak blockchain Consensys, gugatan tersebut kemungkinan besar tidak akan diadili karena Zhao pada akhirnya akan berusaha menyelesaikannya. Hughes mengatakan kampanye analisis on-chain besar-besaran kemungkinan akan terjadi jika kasus ini diadili.
Pelacakan Aset
Para penggugat berpendapat catatan blockchain seharusnya memungkinkan pelacakan aset yang dicuri. Namun, penggunaan Binance memungkinkan penjahat untuk menghapus hubungan antara aset yang dicuri dan sumbernya secara efektif.
Para penggugat mengklaim tanpa peran Binance dalam pencucian dana yang dicuri, pihak berwenang dapat melacak aset tersebut dengan lebih baik.
Jadi, Binance berpendapat hal ini akan meningkatkan pemulihan dana yang dicuri. Mereka berpendapat bahwa hal ini akan mungkin dilakukan dengan menelusuri kembali langkah-langkah pada blockchain.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.