Jakarta – Laporan baru oleh nftevening mengungkap keadaan pasar Non Fungible Token (NFT) yang mengkhawatirkan, dengan 96 persen NFT sekarang dianggap mati. Analisis tersebut menyoroti tingginya tingkat ketidakuntungan di antara para pemegang dan umur pendek sebagian besar NFT.
Dilansir dari Bitcoin.com, ditulis Kamis (5/9/2024), sebanyak 96 persen NFT dianggap mati yang berarti tidak ada volume perdagangan, terjual dalam waktu minimal 7 hari, dan hampir tidak ada di platform media sosial seperti X.Â
Pengungkapan yang mengganggu ini menggarisbawahi volatilitas pasar dan posisi yang tidak pasti dari banyak proyek NFT. Lebih jauh, laporan tersebut menyoroti beban keuangan yang dihadapi oleh investor NFT, dengan lebih dari 43 persen pemegang saham dalam kondisi rugi.Â
Rata-rata, investor ini menghadapi penurunan investasi sebesar 44,5 persen. Khususnya, umur rata-rata NFT sekarang hanya 1,14 tahun, yang jauh lebih pendek daripada proyek aset kripto tradisional.
Lebih jauh, analisis nftevening.com menyoroti kontras yang mencolok dalam profitabilitas berbagai koleksi NFT. Sementara beberapa, seperti koleksi Azuki, telah berkembang pesat berkat keterlibatan komunitas yang kuat dan pemasaran yang cerdas, yang lain, seperti koleksi Pudgy Penguins, telah jatuh, dengan pemegang melihat penurunan nilai sebesar 97 persen.
Masa depan NFT masih belum pasti, membuat banyak orang bertanya-tanya apakah mereka benar-benar telah mencapai titik terendah.Â
Sementara area lain dari ruang kripto dan blockchain telah melihat pertumbuhan selama bull run 2024, NFT sayangnya telah mengalami tren ke arah yang berlawanan, dengan penurunan yang stabil sejak awal tahun ini.Â
Namun, menurut metrik Cryptoslam.io, penjualan NFT telah mencapai nilai total penjualan sebesar USD 66,128 miliar atau setara Rp 1.028 triliun.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.