Jakarta – Salah satu pendiri dan mantan CEO pertukaran mata uang kripto BitMEX, Arthur Hayes memperkirakan pemotongan suku bunga Federal Reserve mungkin tidak banyak berpengaruh terhadap pertumbuhan harga Bitcoin (BTC).
Mengutip Cointelegraph, Selasa (3/9/2024) Hayes mengacu pada postingan Kepala Investasi Maelstrom di platform media sosial X, yang mengatakan bahwa meskipun ketua Federal Reserve Jerome Powell mengonfirmasi pemotongan suku bunga bulan September dalam pidatonya di Jackson Hole, harga Bitcoin terus berjuang dan menurun.
Sejak pidato tersebut, harga Bitcoin sempat melonjak ke USD 64.000 sebelum jatuh 10% ke level terendah USD 57.400 pada 2 September 2024. Harga Bitcoin kemudian sedikit pulih hingga diperdagangkan pada harga USD 59.238.
Hayes menjelaskan, penurunan itu terjadi karena pembelian kembali terbalik, yang merupakan penjualan sekuritas dengan perjanjian untuk membelinya kembali dengan harga yang lebih tinggi pada tanggal tertentu di masa mendatang, dengan mencatat bahwa mereka membayar bunga 5,3%.
Angka ini lebih tinggi daripada surat utang pemerintah jangka pendek, yang memberikan imbal hasil lebih rendah sebesar 4,38%.
Hasilnya, dana pasar uang besar menarik uang tunai mereka dari surat utang pemerintah dan memasukkannya ke dalam reverse repo, yang mengakibatkan lebih sedikit uang beredar di pasar untuk aset berisiko seperti kripto, beber Hayes.
Akun X ‘ELI5 dari TLDR’ juga menjelaskan bahwa program reverse repurchase dapat bertindak seperti tempat parkir semalam bagi bank-bank besar dan pengelola uang untuk menempatkan uang tunai mereka.
Dijelaskan, program ini juga memberikan imbal hasil lebih besar daripada investasi aman lainnya, sehingga modal tetap berada di tempat parkir alih-alih mengalir melalui perekonomian.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.