Jakarta – Bos perusahaan perbankan di Amerika Serikat (AS), Goldman Sachs mengaku bersikap hati-hati terhadap mata uang kripto, meskipun ada ekspektasi bahwa kebijakan pemerintahan Presiden Terpilih Donald Trump akan membuka jalan bagi pemberi pinjaman untuk berekspansi ke aset digital.
Kerangka regulasi harus berkembang, dan semua orang berspekulasi tentang bagaimana kerangka regulasi itu akan berkembang, tetapi masih belum jelas, kata Kepala Eksekutif Goldman Sachs David Solomon, dikutip dari Channel News Asia, Minggu (15/12/2024).
Jika aturan berubah, Solomon menyebut, raksasa Wall Street itu akan segera mengevaluasi transaksi kripto teratas seperti bitcoin dan ethereum.
Tetapi untuk saat ini … kemampuan kita untuk bertindak di pasar-pasar ini sangat terbatas, ungkapnya, seraya mencatat bahwa mata uang kripto adalah aset spekulatif.
Kami telah melihat beberapa siklus dalam kripto. Kita harus melihat bagaimana beberapa aset ini berkembang, tambah dia.
Di bawah Presiden Joe Biden, regulator bank mempersulit pemberi pinjaman besar untuk menyimpan token kripto dan mengeluarkan panduan akuntansi yang membuat biaya sangat mahal untuk menawarkan layanan penyimpanan kripto.
Dengan Trump di Gedung Putih, kondisi itu diharapkan dapat berubah dan industri kripto mendorong serangkaian kebijakan ambisius yang akan mendorong adopsi aset digital secara luas.
Namun Trump belum mengumumkan kebijakan perbankannya.