Jakarta – CEO perusahaan kripto Ripple, Brad Garlinghouse memperkirakan perombakan besar dalam undang-undang kripto setelah pemilihan presiden AS mendatang. Ia berbagi wawasannya selama Hari Investor Kripto.Â
Dilansir dari Coinmarketcap, Senin (28/10/2024), Garlinghouse berbicara tentang pertikaian arbitrase saat ini antara Ripple dan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).Â
Sengketa hukum ini berfokus pada pendefinisian kontrak investasi berdasarkan Undang-Undang Sekuritas. Hasilnya dapat sangat memengaruhi industri mata uang kripto di Amerika Serikat.
Perusahaan tersebut baru-baru ini mengajukan gugatan balik yang meminta kejelasan tentang apakah kontrak investasi perlu didefinisikan dengan jelas. Jika dewan regulasi menang, banyak token kripto dapat diklasifikasikan sebagai aman.Â
Perbedaan ini dapat berdampak serius pada platform perdagangan seperti Coinbase. Akibatnya, bisnis mungkin perlu mempertimbangkan untuk pindah ke luar AS untuk menghindari regulasi yang ketat.
Ia menunjukkan kontradiksi dalam dukungan SEC terhadap berbagai penawaran sambil menegakkan aturan yang ketat. Sebagai tanggapan, Garlinghouse mengkritik SEC atas tindakannya yang tidak konsisten.Â
Ia mencatat lembaga tersebut menyetujui IPO Coinbase dan ETF Bitcoin tetapi hanya setelah tekanan yang signifikan. Ia menyebut persetujuan tersebut tidak meyakinkan dan menunjukkan perlunya pedoman regulasi yang lebih jelas.
Kepala Bagian Hukum perusahaan, Stuart Alderoty, membahas konsekuensi yang lebih luas dari kasus pidana tersebut. Ia menekankan bahwa putusan tersebut memengaruhi lebih dari sekadar klasifikasi XRP sebagai aset berisiko.Â
Ruang sidang telah memutuskan XRP dan Bitcoin bukanlah sekuritas. Selain itu, SEC tidak menentang putusan ini. Pengakuan ini dapat mengarah pada regulasi yang lebih jelas di masa mendatang.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Â