Jakarta – Sejumlah penciri perusahaan analis kripto menilai China tak lagi memiliki simpanan Bitcoin saat ini. Padahal, Negara Tirai Bambu itu pernah didapuk menjadi salah satu negara dengan simpanan Bitcoin terbanyak.
Pendiri dan CEO Cryptoquant, Ki Young Yu mempertanyakan simpanan bitcoin China. Dia menilai China sudah menjual sebanyak 194.000 bitcoin yang dimiliki.
“BTC yang disita dari penipuan Plustoken telah dicampur dan dikirim ke bursa pada 2019. Tidak ada gunanya menggunakan mixer dan banyak bursa jika mereka tidak menjualnya,” ujar Ki Young Yu, mengutip Bitcoin.com, Senin (27/1/2025).
Dia menjelaskan, bitcoin ini adalah bagian dari penyitaan besar yang dilakukan oleh otoritas China saat mereka menindak Plustoken, salah satu skema Ponzi kripto terbesar.
Dia bilang, meskipun data on-chain jelas menunjukkan kalau operasi penjualan kemungkinan telah terjadi, tidak ada konfirmasi dari pihak China mengenai penjualan tersebut. Meski begitu, dia menyoroti penggunaan mixer untuk mendistribusikan dana tersebut pada 2019, sebuah indikator yang dapat menunjukkan adanya kemungkinan penjualan.
Pandangan mengenai China sebagai pemegang bitcoin besar telah dipertanyakan oleh beberapa pelaku industri kripto. Pendiri Time Chain Index, Sani juga percaya bahwa China saat ini sama sekali tidak memiliki bitcoin.
“Saya tidak tahu siapa yang perlu mendengar ini, tetapi tidak ada bukti bahwa China masih memiliki Bitcoin mereka yang disita,” kata Sani.
Dia mengundang siapa pun yang percaya bahwa ini benar untuk menunjukkan alamat-alamat penyimpanan BTC yang diduga dimiliki China.