Jakarta – Permintaan kripto oleh institusional di AS telah melonjak selama kuartal kedua 2024. Ini menunjukan sinyal yang berkembang tentang daya tarik arus utama kripto selama tahun pemilihan.
Dilansir dari Yahoo Finance, Jumat (16/8/2024), peningkatan ini dilihat dari laporan terbaru Goldman Sachs yang melaporkan posisi lebih dari USD 400 juta atau setara Rp 6,3 triliun (asumsi kurs Rp 15.773 per dolar AS) di tujuh dari 11 ETF bitcoin spot yang diperdagangkan di AS. Namun, itu bukan satu-satunya perusahaan besar yang mengungkapkan eksposur bitcoin melalui ETF.
Kemudian Morgan Stanley juga meningkatkan kepemilikan ETF bitcoin-nya dari kuartal sebelumnya, ketika memegang dua saham masing-masing dari Simplify Bitcoin Strategy ETF (MAXI) dan Valkyrie Bitcoin and Ether Strategy ETF (BTF).
Menurut pengajuan Rabu, Morgan Stanley tidak hanya menambah dua kepemilikan itu tetapi juga memasuki posisi baru di enam ETF bitcoin spot lainnya yang bernilai sekitar USD 189 juta per 30 Juni. ETF iShares Bitcoin Trust (IBIT) menyumbang hampir semua eksposur itu.
Selanjutnya, Wells Fargo memperluas kepemilikannya di luar Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) dengan menyertakan dana Fidelity Wise Origin (FBTC), Invesco Galaxy bitcoin ETF (BTCO), iShares dan dana VanEck Bitcoin Trust (HODL).
Tahun lalu juga merupakan tahun yang cukup sukses bagi bitcoin, dengan adopsi kripto oleh institusi meningkat secara dramatis sejak diperkenalkannya dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) bitcoin baru pada Januari lalu.
Meskipun ada kekhawatiran mengenai resesi AS awal bulan ini, dana lindung nilai dan lembaga-lembaga besar masih mencermati peluang dalam industri kripto.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.