Jakarta – Pihak berwenang di Prancis tengah melakukan penyelidikan yudisial terhadap bursa kripto Binance atas dugaan pencucian uang dan penipuan pajak.
Menurut laporan Reuters, penyelidikan ini dilakukan oleh bagian kejahatan ekonomi dan keuangan dari Kantor Kejaksaan Umum Paris (JUNALCO).
Dilansir dari Yahoo Finance, Kamis (30/1/2025), investigasi tersebut mencakup berbagai aktivitas Binance sejak 2019 hingga 2024, dengan kemungkinan pelanggaran yang tidak hanya terjadi di Prancis, tetapi juga di seluruh Uni Eropa.Â
JUNALCO mengonfirmasi fokus utama penyelidikan adalah dugaan pencucian uang yang berhubungan dengan perdagangan narkoba.
Penyelidikan ini dipicu oleh keluhan dari para pengguna yang mengklaim mengalami kerugian finansial akibat informasi yang menyesatkan di platform Binance serta dugaan operasional tanpa izin yang sesuai dengan regulasi di Prancis dan Uni Eropa.
Jejak Panjang Investigasi terhadap Binance
Bukan kali pertama Binance menghadapi tekanan dari otoritas Prancis. Pada Juni 2023, bursa kripto tersebut telah menjadi subjek penyelidikan awal yang dilakukan oleh Kantor Kejaksaan Paris, mencakup dugaan perekrutan klien secara ilegal dan keterlibatan dalam praktik pencucian uang yang dianggap memberatkan.
Meskipun demikian, Binance secara konsisten membantah semua tuduhan yang diarahkan kepadanya. Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi, pada November tahun lalu, perusahaan ini memperluas tim kepatuhannya dengan menambah jumlah staf menjadi 645 orang penuh waktu.Â
Langkah ini diklaim sebagai bentuk komitmen untuk memperkuat kepatuhan terhadap regulasi serta upaya transformasi berkelanjutan, menyusul penyelesaian kasusnya dengan pemerintah Amerika Serikat pada 2023.
Seorang juru bicara Binance menyatakan kepada Cointelegraph perusahaan sangat kecewa dengan keputusan JUNALCO yang merujuk kasus ini ke pengadilan Prancis untuk penyelidikan lebih lanjut.