Jakarta – The Federal Bureau of Investigation (FBI) mampu mengembalikan uang kurang lebih USD 8 juta atau kurang lebih Rp 132,48 miliar (Estimasi kurs Rp 16.560 per USD) milik nasabah bank lokal di Kansas yang hilang akibat penipuan mata uang kripto.
Dana tersebut diperoleh kembali setelah jatuhnya Heartland Tri-State Bank di Elkhart, Kansas, dimana sang CEO Shan Hanes mentransfer uang nasabah lebih dari USD 47 juta kepada penipu yang menyamar sebagai pialang investasi kripto.
Kebangkrutan bank tersebut menyebabkan kerugian lebih dari USD 8,2 juta – angka yang merupakan akumulasi kekayaan selama beberapa generasi bagi petani, guru, dan nasabah lainnya di kota pedesaan yang berpenduduk sekitar 2.000 orang itu, tulis FBI dalam catatannya dikutip dari bitcoin.com, Sabtu (28/3/2025).
Menurut FBI, mereka yang terdampak dalam penipuan tersebut bukanlah para pialang di Wall Street, melainkan pemegang saham kota kecil, yang banyak di antaranya menginvestasikan seluruh kekayaan bersih mereka di lembaga keuangan tersebut.
Divisi FBI di Kansas City meluncurkan penyelidikan setelah regulator negara bagian mengungkap penipuan tersebut dan menutup bank.
Hanes kemudian mengaku bersalah dan dijatuhi hukuman 24 tahun penjara yang merupakan hukuman federal terlama yang pernah dijatuhkan untuk kejahatan kerah putih di negara bagian tersebut.
Para penyelidik bekerja sama dengan berbagai lembaga, termasuk Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC), Federal Reserve Board, dan Federal Housing Finance Agency, untuk menelusuri jejak dana yang dicuri.
Satuan Tugas Kejahatan Keuangan Kompleks dan Kejahatan Dunia Maya divisi tersebut dengan cepat melacak aliran dana hasil penipuan tersebut ke dompet digital lepas pantai, atau akun kripto, yang berisi lebih dari USD 8 juta. FBI kemudian menyita dana tersebut.
Penipuan ini diidentifikasi sebagai jenis penipuan kripto yang dikenal sebagai “pig butchering” yang melibatkan upaya meyakinkan Hanes untuk melakukan investasi yang semakin besar pada platform palsu.
Nasabah bank mendapatkan kembali uang mereka karena simpanan tersebut diasuransikan secara federal, kata FBI, yang membedakan mereka dari para pemegang saham yang awalnya tidak mendapatkan apa pun.