Jakarta – Kepala ETF global Grayscale Investments, Dave Lavalle prediksi ETF berbasis kripto akan terus berkembang dengan pilihan aset kripto lainnya.
Sebelumnya, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) mengesahkan ETF Bitcoin pada Januari dan diikuti dengan ETF Ethereum pada Juli, yang menandai kemajuan regulasi yang signifikan. Lavalle menyatakan keterkejutannya atas proses persetujuan yang cepat untuk ETF spot Ethereum, dengan menyatakan hal itu tidak terduga mengingat skeptisisme pasar awal tentang penyangkalan SEC.
“Kemajuan pesat ini menggarisbawahi semakin pentingnya aset digital dalam portofolio investasi,” kata Lavalle dikutip dari Coinmarketcap, Senin (23/9/2024).
Grayscale, sebagai pemain utama dalam ruang ETF kripto, mengelola lebih dari USD 25 miliar atau setara Rp 395,6 triliun aset di seluruh produknya yang terdaftar di AS, yang saat ini mencakup dana Bitcoin dan Ether aset tunggal.
Beberapa proposal ETF kripto lainnya menunggu persetujuan regulasi, termasuk ETF Solana dan opsi terdiversifikasi seperti ETF Hashdex Nasdaq Crypto Index. Bursa efek nasional, seperti Nasdaq, ingin segera mendaftarkan opsi pada ETF Bitcoin dan Ether.
Sejak diluncurkan, ETF kripto telah mengalami permintaan yang besar, sebagian didorong oleh adopsi dari lembaga keuangan besar. Lavalle menekankan skala minat ini, dengan menyebutkan lebih dari USD 15 miliar dalam arus masuk, tiga kali lipat arus masuk ETF satu tahun terbesar dalam sejarah.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.